Jokowi dan BG Lee Kawal Kesepakatan Bank Sentral Kedua Negara

:


Oleh Gusti Andry, Kamis, 11 Oktober 2018 | 15:48 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 899


Nusa Dua, InfoPublik – Kesepakatan bilateral currency swap arrangement (BCSA) antara Bank Indonesia (BI) dan Monetary Authority Singapore (MAS) dicapai dalam pertemuan antara Presiden RI Joko Widodo dan PM Singapura Lee Hsien Loong di Annual Meetings International Monetery Fund-World Bank Group (AM IMF–WBG) 2018.

Bank sentral kedua negara sepakat melakukan skema fasilitas swap Rupiah dengan Dolar Singapura (SGD) sebesar US$ 10 miliar. "Singapura adalah salah satu negara pertama yang menawarkan bantuan Palu, Lombok dan Donggala saat terkena musibah gempa dan tsunami. Saya ucapkan terima kasih, simpati dan solidaritas yang diberikan Singapura," ungkap Presiden, Kamis (11/10).

Presiden menjelaskan bahwa ia bertemu dengan BG Lee, sapaan akrab PM Lee,  di tengah ketidakpastian ekonomi global.  "Saya menyambut baik kerja sama swap dan repo antara BI dan Monetary Authority Singapore senilai US$ 10 miliar," ungkap Jokowi.

Kesepakatan tersebut berbarengan dengan beberapa memorandum of understanding (MoU) lainnya di bidang ekonomi keuangan, promosi, dan perlindungan keamanan. "Persetujuan ini akan jadi model perjanjian investasi ke depan. Saya dan PM Lee juga sepakat kerja sama teknologi digital terus dikembangkan," ungkap Presiden.

Usai pertemuan bilateral tersebut , Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo  menegaskan  kedua negara sepakat  kondisi perekonomian di kawasan cukup kuat, terutama dalam menghadapi tantangan perekonomian global. "Kedua pimpinan negara kawasan ini tahan dalam menghadapi ketidakpastian keuangan global," kata Perry.