Waspada Hidrometeorologi di Wilayah Curah Hujan Tinggi

:


Oleh Dian Thenniarti, Selasa, 22 Januari 2019 | 15:43 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 361


Jakarta, InfoPublik - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan siaga dalam menghadapi periode puncak musim hujan 2019. 

"Khususnya akan dampak dari curah hujan tinggi yang akan memicu bencana Hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, dan angin kencang yang meningkat pada akhir Januari 2019," ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Mulyono R. Prabowo, di Jakarta, Selasa (22/1).

Lebih lanjut Mulyono mengemukakan, berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer pada Selasa (22/1), terpantau masih terdapat aliran massa udara basah dari Samudera Hindia yang masuk ke wilayah Jawa, kalimantan, Bali, NTB hingga NTT. 

Bersamaan dengan itu, masih kuatnya Monsun Dingin Asia beserta hangatnya Suhu Muka Laut di wilayah perairan Indonesia menyebabkan tingkat penguapan dan pertumbuhan awan cukup tinggi. 

Dari pantuan pergerakan angin, BMKG mendeteksi adanya daerah pertemuan angin yang konsisten dalam beberapa hari terakhir memanjang dari wilayah Sumatera bagian selatan, Laut Jawa, Jawa Timur, Bali, hingga NTB dan NTT.

Secara khusus, BMKG melalui Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) di Jakarta tengah memonitor adanya tiga bibit badai tropis di dekat wilayah Indonesia. Salah satu bibit siklon yang saat ini berada di Laut Timor (94S) berpotensi meningkat menjadi siklon tropis dalam tiga hari kedepan.

"Siklon tropis ini mengakibatkan potensi cuaca ekstrem, berupa angin kencang yang dapat mencapai diatas 25 knot terjadi di wilayah Indonesia seperti Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung,  Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan," ungkap Mulyono. 

Dia pun merinci wilayah-wilayah yang berpotensi hujan lebat untuk periode 23 - 26 Januari 2019, antara lain:

1. Aceh

2. Lampung

3. Banten

4. DKI Jakarta

5. Jawa Barat

6. Jawa Tengah

7. DI Yogyakarta

8. Jawa Timur

9. Bali

10. NTB

11. NTT

12. Kalimantan Utara

13. Sulawesi Selatan

14. Sulawesi Tenggara

15. Papua Barat

16. Papua.

Sedangkan wilayah-wilayah yang berpotensi hujan lebat untuk periode 27 - 30 Januari  2019, antara lain:

1. Sumatera Selatan

2. Bangka Belitung

3. Bengkulu

4. Lampung

5. Banten

6. DKI Jakarta

7. Jawa Barat

8. Jawa Tengah

9. DI Yogyakarta

10. Jawa Timur

11. Bali

12. NTB

13. NTT

14. Kalimantan Timur

15. Kalimantan Utara

16. Sulawesi Selatan

17. Sulawesi Tengara

18. Maluku

19. Papua Barat

20. Papua.

Tidak hanya hujan lebat, Mulyono mengatakan, masyarakat nelayan dan pesisir juga perlu mewaspadai potensi gelombang tinggi 2.5 hingga 4.0 meter diperkirakan terjadi di :

1. Perairan barat P. Simeulue hingga Kep. Mentawai

2. Perairan P. Enggano hingga Barat Lampung

3. Selat Sunda bagian selatan

4. Perairan selatan Banten Hingga Jawa Tengah

5. Samudra Hindia Barat Sumatra Hingga Jawa Tengah

6. Perairan utara Kep. Anambas dan Laut Natuna

7. Laut Jawa bagian tengah

8. Laut Bali

9. Perairan selatan Baubau - Kep. Wakatobi

10. Laut Banda bagian selatan

11. Perairan Kep. Sermata - Kep. Babar

12. Laut Arafuru bagian barat.

Potensi gelombang tinggi 4.0 hingga 6.0 meter diperkirakan terjadi di :

1. Laut Cina Selatan dan Laut Natuna Utara

2. Perairan Utara Kep. Natuna

3. Laut Jawa bagian timur Hingga Laut Sumbawa

4. Selat Makassar bagian selatan

5. Perairan Selatan Jawa Timur hingga P. Rote

6. Selat Bali - Selat Lombok - Selat Alas bagian selatan

7. Samudra Hindia Selatan Jawa Timur Hingga NTT

8. Perairan Utara Flores

9. Perairan Kep. Sabalana - Kep. Selayar

10. Laut Flores

11. Laut Sawu Dan Laut Timor Selatan NTT.

"Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan dari curah hujan tinggi, dan angin kencang yang akan terjadi pada akhir Januari 2019 ini. Antara lain potensi banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin," kata Mulyono. 

Mulyono juga meminta Masyarakat agar tetap memperbarui informasi dari BMKG, serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik.