Mengenal Makam Datuk Kandang Haji di Juai Balangan

:


Oleh MC KAB BALANGAN, Selasa, 8 Januari 2019 | 12:37 WIB - Redaktur: Noor Yanto - 9K


Paringin, InfoPublik - Setiap tahun Haul Datuk Kandang Haji selalu diperingati, di tahun 2019 ini haul kembali digelar di Makam Datuk Kandang Haji yang terletak di Beluning dan sekarang berubah menjadi Desa Teluk Bayur, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan. Informasi diperoleh, Selasa (8/1/2019) tahun ini haul akan dilaksanakan pada tanggal 19 Januari 2019 Masehi bertepatan 13 Jumadil Awwal 1440 Hijriyah.

Haul akan dilaksanakan pagi hari sekitar pukul 08.00 wita, adapun tahlilan akan dipimpin oleh KH Asmuni atau dikenal dengan Guru Danau, sedangkan tausiah oleh Habib Umar dari Jogja. Diketahui keberadaan Makam Datuk Kandang Haji di Juai, memiliki sejarah dan keunikannya tersendiri.

Menurut Pengelola Makam Datuk Kandang Haji, H Sani mengatakan, nama Kandang Haji didasarkan pada cerita masyarakat yang menyatakan bahwa desa tersebut dipagari atau dikandangi dengan doa-doa.

Tujuannya, untuk mencegah masuknya para penjahat. Legenda di masyarakat menyebutkan bahwa tokoh Datuk Kandang Haji awalnya bernama Patih Bentar Alam, sementara diriwayat lain ia juga bernama Datu Surya Sakti Mangku Alam.

"Setelah memeluk Islam beliau menunaikan ibadah haji ke Mekkah dengan berjalan kaki, setelah pulang ke kampung halaman ia mengajar dan menyebarkan ilmu agama Islam kepada masyarat luas," ujarnya.

Diketahui pula Datuk Kandang Haji lahir pada tiga abad lampau, ia merupakan putra daerah setempat dan hidup dari keluarga petani yang sederhana. Selain dulunya aktif menyebarkan dakwah kemasyarakat, Datuk Kandang Haji juga membangun beberapa masjid. Salah satu bukti keberhasilan dan kesuksesan Datuk Kandang Haji dalam berdakwah, adalah dengan membangun masjid di beberapa daerah.

Masjid yang dibangun olehnya adalah Masjid Al Mukarramah di Desa Bangkal, Kecamatan Halong, Masjid Jannatul Ma'wa di Desa Buntu Karau Kecamatan Juai, dan Masjid Sirajul Huda di Desa Paran Kecamatan Paringin.

Sementara itu beberapa barang yang menjadi peninggalan beliau antara lain adalah Al Quran tulisan tangan, cukmar (tongkat khatib), piring melawen besar, dan petaka kayu.

Selain peninggalan, Makam Datuk Kandang Haji juga memiliki keunikan yang tersiar sejak dulu sampai sekarang adalah juga disebut Makam Panjang, karena panjang makamnya kurang lebih 11 meter dan lebarnya kurang lebih 4 meter.

Saat ini makam tersebut berada didalam pagar besi, didalam pagar tersebut ada dua batu nisan dari kayu ulin kemudian bertambah menjadi beberapa nisan.

"Saat ini makam tersebut dikeramatkan oleh masyarakat, dijadikan tempat ziarah dan syukuran, salah satu akibatnya nisan bertambah karena penziarah mengucapkan nazar ditempat tersebut dan terkabu, sebagai ungkapan rasa syukur yang bersangkutan menancapkan nisan baru, selain itu juga ada kain kuning," jelasnya.

Menurutnya tingkat kunjungan penziarah cukup tinggi, mereka ada yang berasal dari Tanjung, Banjar, Rantau, Kotabaru, bahkan dari Kaltim dan Kalteng. Untuk mengenang jasa dan kebaikan beliau, tidak sedikit masyarakat berziarah dengan tujuan khusus seperti hajat atau keinginan tertentu ke makam Datuk Kandang Haji. (MC Balangan/elhami)