Ramadhan di Tengah Keprihatinan Korban Gempa

:


Oleh Wandi, Kamis, 23 Mei 2019 | 10:06 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 783


Jakarta, InfoPublik - Meski rasa prihatin masih membekas bagi korban gempabumi yang mengguncang pandeglang, Banten, khususnya di Kecamatan Citanggok, namun tidak menyurutkan semangat warga untuk semakin meningkatkan kualitas ibadahnya saat menunaikan puasa Ramadhan 1440 H ini.

Seperti pada Masjid Agung Pandeglang , warga yang masih trauma dengan bencana yang terjadi lima bulan lalu itu turut hadir dalam syiar Ramadhan. Mereka buka puasa bersama sekaligus menunaikan salat Isa dan tarawih bersama. Tampak warga berbagai usia, tua muda hingga anak-anak ikut memakmurkan Masjid yang dibangun darurat, sebelumnya rata akibat akibat gempa.

“Sekalipun masih banyak warga kami yang tinggal di pengungsian ataupun rumah sementara, namun di Masjid Agung Pandeglang selalu ramai dengan jamaah yang menunaikan salat tarawih. Tiap malam kita tadarussan bersama warga. Bahkan tausyiah Ramadan juga sering diisi oleh tokoh agama desa, maupun dari penceramah luar,” kata Abah Mufti, pengurus Masjid.

Abah Mufti mengaku memasuki bulan Ramadhan, sebagian warga terpaksa harus menjalani puasa dengan kondisi memprihatinkan. Sebagian warga masih tinggal di pengungsian. Bahkan mereka juga masih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk untuk berbuka puasa dan makan sahur.

Saminah, warga setempat, mengatakan beberan rekan dan keluarganya masih ada yang tinggal di tenda pengungsian. karena belum semua warga menhuni rumah di huntara ini, Rehab rumah yang sudah dijanjikan pemerintah saat ini masih dalam proses pengerjaan.

“Ya kalau bicara soal prihatin, kita bersama warga lainnya sejak gempa besar tahun lalu cukup prihatin, karena tempat tinggal kita mengalami kerusakan. Tapi kita tetap bersyukur dan tetap menunaikan ibadah pada bulan Ramadhan,” katanya.