BBM Satu Harga Jangkau Titik ke 66

:


Oleh Wawan Budiyanto, Jumat, 17 Agustus 2018 | 06:15 WIB - Redaktur: Juli - 501


Jakarta, InfoPublik - PT Pertamina (Persero) hingga awal Agustus 2018 telah merealisasikan BBM Satu Harga di 66 titik, dari target 150 titik yang dilaksanakan selama 3 tahun mulai 2017 sampai dengan 2019.

"Sampai dengan awal Agustus 2018, telah terealisasi 66 titik, terdiri dari 54 titik yang direalisasikan pada 2017 dan 12 titik progres realisasi 2018," kata Vice President Corporate Communication PT Pertamin (Persero) Adiatma Sardjito dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (16/8).

Menurutnya, pada tahapan tahun ke-2 ini, beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam mewujudkan harga BBM yang sama, yakni lokasi yang ditetapkan pemerintah merupakan wilayah dengan infrastruktur darat dan laut terbatas.

Di 2018 ini 12 titik sudah terealisasi di antaranya, Seimenggaris, Nunukan, Kalimantan Utara (9 Maret), Liang, Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah (9 Maret), Banggai Tengah, Banggai Laut, Sulawesi Tengah (6 April), Distrik Prime, Lanny Jaya, Papua (6 April), Wawonii Barat, Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara (11 June), Tagulandang, Kep. Sitaro, Sulawesi Utara (29 June), Distrik Fayit, Asmat, Papua ( 2 Juli), Gido, Nias, Sumatera Utara (26 Juli), Miangas, Kab. Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (30 Juli), Kep. Sula, Maluku Utara (July, 31), Belantikan Raya, Lamandau, Kalimantan Tengah (3 Agustus), Kec. Sungai Boh, Kab. Malinau, Kalimantan Utara (7 Agustus).

“Kami targetkan sampai akhir 2018, akan terealisasi 67 titik, sehingga upaya Pertamina mewujudkan energi berkeadilan sesuai program pemerintah," jelasnya.

Program BBM Satu Harga merupakan program pemerintah dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, khususnya agar masyarakat yang tinggal di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) bisa merasakan harga BBM sesuai kententuan Pemerintah dalam rangka pemerataan dan asas keadilan.

Adiatma menambahkan konsumsi BBM Satu Harga hanya sekitar 0,3 persen dari total penyaluran Nasional, dimana penyaluran dari Juni 2017 - Juni 2018 sekitar 56 Ribu Kilo Liter, dengan 70 persen BBM jenis Premium dan sisanya solar.

Sesuai dengan Permen ESDM No.136 Tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga JBT & JBKP Secara Nasional, Pertamina ditargetkan mendirikan lembaga penyalur di 150 titik selama 3 tahun dari 2017 – 2019. Pada 2017 ditargetkan 54 lokasi, di 2018 sebanyak 67 lokasi dan 29 lokasi pada 2019.