Pemerintah Terus Ciptakan Iklim Investasi Kondusif

:


Oleh Wawan Budiyanto, Minggu, 23 September 2018 | 17:01 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 412


Pemerintah Terus Ciptakan Iklim Investasi Kondusif

Jakarta, InfoPublik - Indonesia masih menjadi salah satu negara tujuan utama investasi karena didukung melalui stabilitas politik dan keamanan, peningkatan indeks kemudahan berbisnis (EoDB), potensi pasar yang besar, serta banyaknya jumlah sumber daya manusia sehingga menjadi faktor yang menarik untuk penanaman modal di Indonesia terutama sektor industri.

“Pemerintah telah bertekad untuk semakin menciptakan iklim bisnis yang kondusif, misalnya dengan mengeluarkan paket kebijakan ekonomi, pemberian insentif fiskal, dan kemudahan dalam perizinan usaha,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto dalam keterangannya Minggu (23/9) usai bertemu dengan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura.

Pemerintah juga telah meluncurkan peta jalan Making Indonesia 4.0 sebagai strategi dan arah yang jelas untuk kesiapan memasuki era revolusi industri generasi keempat.

“Melalui implementasi industri 4.0, kami meyakini dapat memacu daya saing industri agar lebih efisien, produktif, dan berkualitas,” ujarnya.

Peningkatan kerja sama RI-Singapura diharapkan dapat saling menguntungkan dan melengkapi sehingga mampu memperkuat perekonomian kedua negara.

“Selama 50 tahun ini, hubungan bilateral telah terjalin dengan baik terutama melalui kolaborasi peningkatan volume perdagangan dan investasi,” sebut Airlangga.

Pihaknya aktif menarik investor Singapura ke Kawasan Industri Kendal (KIK), Jawa Tengah.

“Saat ini, kami sudah memiliki lebih dari 43 tenant di KIK. Selanjutnya, kami tengah memfokuskan untuk pengembangan Politeknik Furnitur di kawasan tersebut,” ungkapnya.

Pembangunan KIK merupakan hasil kerja sama antara investor Indonesia dengan Singapura. Kawasan industri terintegrasi pertama di Jawa Tengah itu diproyeksikan menyerap potensi investasi sebesar Rp200 triliun. Pada tahap pertama, lahan yang akan digarap seluas 1.000 hektare dengan target 300 tenant dan menyerap tenaga kerja sebanyak 500 ribu orang hingga tahun 2025.