Pengawasan dan Pengamanan Moda Kereta Api Ditingkatkan

:


Oleh Dian Thenniarti, Minggu, 26 Mei 2019 | 16:36 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K


Jakarta, InfoPublik - Pemerintah melakukan peningkatan pengamanan dan pengawasan pada moda Kereta Api selama masa Angkutan Lebaran 2019/1440 H.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan pengawasan dan kewaspadaan akan lebih ditingkatkan, khususnya pada daerah-daerah rawan bencana, seperti banjir, longsor, ambles ataupun di sekitar perlintasan sebidang, sehingga dapat meminimalisir resiko yang mungkin timbul dari peristiwa pada lokasi tersebut. 

"Hal yang harus diantisipasi adalah lintasan sebidang, karena dalam kondisi puasa rekan-rekan kita harus sigap dalam melaksanakan tugas. Kedua adalah daerah banjir dan longsor, kita ketahui ada anomali cuaca sehingga daerah-daerah yang riskan seperti Jawa Barat bagian selatan juga Jawa Timur yang terkadang banjir harus mendapat perhatian," ujar Menhub saat memimpin Gelar Pasukan Angkutan Lebaran PT Kereta Api Indonesia, di Stasiun Gambir, Jakarta, Minggu (26/5).

Menhub Budi mengapresiasi pendirian posko-posko di daerah rawan bencana tersebut yang telah dilakukan oleh jajaran PT KAI, dan meminta para petugas bekerja dengan baik untuk menjaga keamanan dan keselamatan perjalanan kereta. 

"Pada penyelenggaraan Angkutan Lebaran bidang perkeretaapian tahun ini, diperkirakan akan ada kenaikan jumlah penumpang sebesar 3,41 persen dibandingkan 2018. Dari 6.236.277 menjadi 6.499.172 penumpang pada 2019 ini," kata Menhub.

Menhub mengatakan, kereta api adalah angkutan favorit angkutan mudik lebaran. Ini terbukti dengan penjualan tiket dari  H-7 sampai H+7 lebaran yang sudah terjual semuanya. 

Karenanya Menhub meminta manajemen PT KAI untuk merangkul semua stakeholder guna memastikan layanan yang diberikan kepada masyarakat berjalan baik dan lancar. 

Sementara terkait hasil ramp check yang dilakukan Ditjen KA terhadap kelaikan sarana dan prasarana KA, Menhub juga meminta kepada PT KAI untuk segera memperbaiki fasilitas, baik sarana dan prasarana perkeretaapian yang perlu diperbaiki dan dipenuhi kelengkapan persyaratannya sesuai peraturan yang berlaku. 

"Untuk tiket sudah menggunakan online, jadi tidak ada calo-calo lagi. Dan mereka sudah merencanakan perjalanan ini jauh-jauh hari. Ke stasiun juga mereka tidak tergesa-gesa. Ini merupakan suatu koordinasi yang baik antara kami yang memberikan pelayanan dan masyarakat yang dilayani. Hari-hari ini memang harus kita jaga, dan kami yakin PT KAI beserta stakeholdernya dapat menjaganya dengan baik," ujar Menhub.

Sebelumnya, Ditjen Perkeretaapian bersama PT KAI (Persero) telah menyiapkan KA tambahan Angkutan Lebaran 2019/1440 H yang meliputi, 2 KA Ekonomi PSO, 5 KA Ekonomi non PSO serta KA Eksekutif, Bisnis dan KA Ekonomi Premium. 

Selain itu, menjelang Penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2019, Ditjen Perkeretaapian Kemenhub bersama PT KAI telah melaksanakan Inspeksi Angkutan Lebaran dengan menggunakan KA Inspeksi di Lintas Utara dan Lintas Selatan Jawa. 

Beberapa waktu lalu, sejak 1 April – 10 Mei 2019 juga telah dilaksanakan kegiatan rampcheck, guna mengecek kesiapan fasilitas Sarana dan Prasarana perkeretaapian, serta fasilitas pendukung lainnya yang mengacu pada Standar Pelayanan Minimum guna mewujudkan keselamatan dalam operasional perjalanan KA selama Angkutan Lebaran 2019.

Bentuk dukungan Pemerintah dalam mensukseskan Penyelenggaran Angkutan Lebaran 2019 juga dilaksanakan dengan menyelenggarakan program Angkutan Motor Gratis dengan moda KA guna mengurangi beban kepadatan jalan raya, hingga 24 Mei 2019, tercatat 19.838 pendaftar dari total kuota 18.096. 

Selain itu, juga dilaksanakan monitoring Angkutan Lebaran (streaming CCTV di Daop dan Divre, pemantauan di Pusdalop KA dan KA tracking GPS), serta penyediaan informasi melalui web, booklet, serta pemasangan spanduk keselamatan di perlintasan KA merupakan program-program guna mendukung Angkutan Lebaran 2019.