Rencana Peletakan Batu Pertama Jembatan Bahteramas oleh Presiden RI

:


Oleh MC Sulawesi Tenggara, Rabu, 27 Januari 2016 | 14:40 WIB - Redaktur: Kusnadi - 2K


Kendari,Info Publik - Presiden RI Jokowi direncanakan akan melakukan groundbreaking mega proyek Jembatan Bahteramas yang menghubungkan Kota Lama, Kecamatan Kendari dengan Lapulu, Kecamatan Abeli. Tender Proyek yang memakai dana APBN senilai Rp750 miliar ini sudah final. PT Pembangunan Perumahan (PP) sebagai pemenang tender. Secara fisik pengerjaan jembatan dimulai Desember tahun lalu, proses pembangunan jembatan tengah berlangsung, sisa formilnya nanti oleh Presiden RI.

“Selain meletakan batu pertama pembangunan Jembatan Bahtermas, Presiden juga diharapkan akan meresmikan Pelabuhan Petikemas Bungkutoko. Kita harapkan bapak Presiden RI dapat meluangkan waktunya untuk ke Sultra dalam agenda peresmian mega proyek yang berdampak meningkatkan taraf ekonomi masyarakat Sultra,” ujar Nur Alam.   

Sesuai rencana KemenPU-PT pembangunan jembatan Bahteramas di Teluk Kendari akan berlangsung selama tiga tahun yang nantinya akan dilanjutkan dengan masa pemeliharaan selama tiga tahun.

“Pembangunan jembatan Bahtermas pakai dana APBN, untuk itu tidak perlu ragu terkait pembangunan jembatan, meski periode saya sudah akan berakhir di 2018 tapi penuntasan proyek jembatan tetap akan jalan dan sampai tuntas karena sudah masuk dalam perencanaan KemenPU-PT,” ujar Gubernur Sultra kepada awak media pekan lalu.

Sementara itu pembebasan lahan Jembatan Bahteramas terus berlangsung Tanpa hambatan baik di kawasan Kota Lama Maupun di Lapulu Abeli, pembongkaran dan pembebasan Ruko Kota Lama sudah hampir finis 85 persen, demikian pula yang di kecamatan Abeli.

Di Tahun 2014, sebanyak 28 KK ruko yang dibebaskan di Kota Lama dan tahun 2015 telah dibebaskan 39 KK pemilik ruko, sisanya 16 KK akan dibebaskan Februari tahun ini. Untuk pembebasan lahan di Abeli Poasia total 13 KK, 11 KK sudah dibebaskan sisa 2 KK satu tidak dibebaskan karena sertifikat diatas laut, dan satunya lagi dalam proses.

Menurut Kepala Biro Pemerintahan Ali Akbar, dana pembayaran ganti rugi lahan dan bangunan tahap kedua dan sisa tahap pertama, telah dialokasikan sebesar Rp29 miliar lebih melalui APBD Sultra.

“Pembayaran ganti rugi lahan dan bangunan di kawasan Kota Lama, Kecamatan Kendari, cukup bervariasi, mulai dari Rp 100 juta hingga ada yang mencapai setengah miliar setiap kepala keluarga. Setiap pemilik lahan (Ruko) yang telah dibongkar telah lunas pembayaran ganti ruginya,” katanya.

Adapun Jembatan Bahteramas yang akan dibangun panjang 1350 meter, dengan tinggi jembatan 19 meter diatas permukaan laut dengan dana pembangunan bersumber dari APBN 2015-2017.

Operasi Ranjau Action

Ranjau peninggalan Jepang yang disinyalir bercokol di Teluk Kendari mulai dibersihkan TNI AL. Pemprov bekerjasama dengan TNI AL dengan prioritas pembersihan di area teluk yang menjadi lokasi pembangunan Jembatan Bahteramas. Sesuai survey identifikasi ranjau di area pembangunan Jembatan tim Mabes TNI AL menemukan tiga titik mengandung kutub magnetik.

“Proses penanganan titik magnetik di Teluk Kendari diserahkan kepada TNI AL, diangkat atau diledakan tergantung tim Mabes TNI AL. Pembersihan titik magnetik dilakukan agar tidak mengganggu proses pembangunan Jembatan, sehingga tiang-tiang pancang segera dapat di bangun. TNI AL sudah action,” ujar Sekda Prov Lukman Abunawas saat rapat percepatan pembangunan jembatan. (MC.Sultra/Fany/Kus)