Rudiantara: Stop Hoaks!!!

:


Oleh MC Prov Sumatera Barat, Rabu, 24 April 2019 | 12:53 WIB - Redaktur: Kusnadi - 343


Bukittinggi, InfoPublik - Kita harus bisa menggunakan media sosial dengan bijak, agar terhindar dari hoaks. Apalagi hoaks ini, makin kesini makin banyak. Apalagi kita baru selesai melaksanakan pemilu serentak, untuk itu kita mesti rajut kembali persatuan. Jadi, stoplah hoaks!!!

Demikian disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Rudiantara saat diwawancara Tim MMC Diskominfo Sumbar di sela-sela kegiatan Dialog Publik 'Menyatukan Perbedaan, Membangun Negeri' di Ballroom Grand Hotel Denai Bukittinggi, Rabu (24/4).

Lebih lanjut diutarakannya, Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia. Sehingga, jika ada perbedaan jangan Islam atau umat lainnya disalahkan. Sebab, Islam Indonesia cinta damai dan rahmatan lil alamin.

"Kita tidak primordialisme terhadap agama. Islam yang kita terapkan adalah ajaran yang penuh kasih, terbuka kepada siapapun dan selalu merajut persatuan dengan semua umat," ucap Rudiantara.

Ditegaskannya, untuk penindakan terhadap hoaks ini, pemerintah tidak akan tebang pilih dan pandang bulu.

"Sebagai contoh saat penyelenggaraan pilpres kemarin. Banyak kita identifikasi hoaks, baik itu dari 01 maupun 02. Tetap aja hoaks adalah hoaks. Jadi semuanya dieliminir," jelasnya.

Ketika ditanya upaya yang telah dilakukan Kominfo untuk kembali mempersatukan bangsa ini serta menghentikan penyebaran hoaks, sambil tersenyum Menteri Rudiantara mengatakan, pihaknya sudah memasang public service announcement/iklan di seluruh televisi nasional.

"Iklan berdurasi 40 detik ini memuat testimoni 01 dan 02 agar semua pihak bisa kembali bersatu dan bersama-sama membangun Indonesia setelah selama tahapan pemilu saling berbeda," sebut Menteri Rudiantara.

Ada 3 (tiga) upaya Kominfo agar hoaks tidak berkembang. Pertama, melalui literasi dan sosialisasi, lalu penanganan dengan memberi stempel hoaks pada berita yang salah, kemudian menyandingkan berita benar dan diinformasikan kembali ke masyarakat, sehingga netizen bisa membandingkannya. Dan yang terakhir, penindakan dari aparat hukum dimana Kominfo membantu membuat regulasi dan sebagainya.

Terakhir, Rudiantara berpesan kepada masyarakat agar menyayangi pulsanya.

"Sayangi pulsa anda. Pergunakan dengan bijak. Jangan mengirim dan menerima foto atau video yang tidak jelas kebenarannya," pungkas menteri. (EK/MMC Diskominfo)