Wagub Gelar Rakor Penanganan Air Bersih di NTT

:


Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Sabtu, 25 Mei 2019 | 05:22 WIB - Redaktur: Juli - 916


Kupang, InfoPublik – Wakil Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi, mengajak seluruh pengelola air minum di 21 kabupaten/kota untuk bekerja dengan sungguh-sungguh dan bersinergi untuk mengatasi berbagai persoalan air bersih di NTT.

Ajakan tersebut disampaikan Wagub NTT, saat membuka Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Air Bersih di NTT, di Hotel Neo Kupang, Kamis (23/5/2019).

"Dalam melayani masyarakat kita perlu menyatukan persepsi, harus saling menghidupkan kinerja satu sama lain, dengan berkoordinasi dan kolaborasi untuk dapat mencapai sasaran kerja," katanya.

Dia mengungkapkan, air bersih adalah kebutuhan vital yang tidak bisa digantikan dengan apa pun, tanpa air, semua mahluk hidup pasti mati. Khusus untuk Provinsi NTT, air bersih masih menjadi persoalan. Di beberapa kabupaten, kata dia, masih terjadi kesulitan mendapatkan air bersih.

"Karena itu saya mendorong, agar para pengelola air bersih berpikir dan bekerja keras untuk mengatasi kesulitan air di daerah kita ini,” ujarnya.

Selanjutnya Wagub Josef Nae Soi, mendorong kepada peserta Rakor untuk membuat program yang bisa mengatasi kesulitan air di Kabupaten/Kota masing-masing.

Menurut dia,  Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla (JK) sangat memperhatikan kondisi di NTT.  “Kita perlu bersyukur karena Presiden Jokowi sudah membangun tujuh bendungan di NTT. Belum lama ini, dia datang dan meresmikan Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu. Saya kemudian berbicara kepadanya, agar kalau boleh, dibangun 20 bendungan lagi di NTT," papar dia.

Wagub berharap, melalui rapat koordinasi ini, berbagai masalah air bersih bisa diatasi. "Tahun depan, sudah harus ada laporan, harus bekerja dengan solusi-solusi yang sudah ditemukan," ujarnya. 

Wagub juga mengingatkan kepada pengelola air bersih di semua kabupaten/kota, untuk tidak menggunakan cara yang kurang baik, seperti menjual air untuk kepentingan pribadi. 

Sebelumnya, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) NTT Rosye Hedwin Dopo menyampaikan bahwa, tujuan Rakor untuk menghasilkan strategi percepatan penanganan layanan air bersih, dan pemenuhan kebutuhan air bersih, bagi masyarakat di NTT hingga 2023.

Rakor juga untuk memetakan capaian layanan air bersih di Kabupaten/Kota di NTT, meningkatkan kinerja pelaksana penyelenggaraan, mendiskusikan isu dan permasalahan air bersih, strategi penanganan dan menetapkan target bersama.

Rapat koordinasi tersebut dilaksanakan mulai 23 sampai dengan 25 Mei 2019 dan dihadiri oleh 110 orang peserta. (Biro Humas NTT/MC Manggarai Barat)