Jarum dan Benang Pemintal Rezeki

:


Oleh MC KOTA PADANG, Sabtu, 25 Mei 2019 | 20:29 WIB - Redaktur: Tobari - 1K


Padang, InfoPublik - Pemuda itu nampak telaten memasukan jarum jahit berukuran lumayan besar tersebut ke pinggir sepatu. Tangannya seakan menari di antara sol sepatu. Sementara seorang bapak nampak duduk sabar menunggu di kursi kayu di samping si pemuda.

Selang beberapa menit, si pemuda nampak telah selesai dengan aktivitasnya. Setelah disemir, sepatu tersebut diserahkan kepada si bapak. Lelaki itu tampak tersenyum puas sambil menyerahkan selembar uang pecahan Rp20.000.

Pemuda itu namanya Adi (30 tahun). Jarinya sudah menari di antara sol sepatu sejak lima tahun belakangan. Profesi tukang sol (jahit) sepatu sudah menjadi "air mandinya" setiap hari.

Setiap hari, Adi memarkir gerobak motornya di pinggir jalan Aia Pacah, samping Kantor Balai Kota Padang.

"Alhamdulillah bang, bisa untuk biaya keluarga," katanya memulai pembicaraan, Jumat (24/5/2019).

Ia menuturkan, sebelum menggeluti profesi ini dia adalah seorang supir truk lintas provinsi.

"Sejak berkeluarga dan punya putra, saya memutuskan berhenti jadi sopir, agar bisa dekat dengan mereka. Dua hari saya belajar menjahit sepatu ini dari teman," tambahnya.

Dia mulai memodivikasi motornya dengan memasang gerobak untuk bekerja. Sehari, Adi bisa mendapat oderan 5-6 pasang sepatu atau sandal. Tarifnya beragam tergantung perbaikan yang diperlukan.

Untuk jahit satu pasang sandal, Adi mematok tarif Rp15.000, kalau sepatu Rp20.000. Kalau sepatu gunung atau sepatu tentara akan dikenakan tarif Rp35.000.

Memasuki lebaran kali ini, Adi rata-rata mendapat oderan dua kali dari biasanya.

Dede, salah seorang pelanggan yang ditemui ketika mengambil sepatunya mengatakan, memilih menjahit sepatunya kepada Adi seorang.

"Sayang bang kan masih bagus, kalau dijahit cuma bayar Rp25.000, kalau beli baru sekarang harga nya Rp400.000, sisanya kan bisa buat beli baju lebaran," ujarnya polos.

Perbaikan satu pasang sandal atau sepatu selesai dalam 20-30 menit. Jika orderan banyak Adi bisa melanjutkan perbaikan di rumah.

"Jadi sambil kerja saya bisa dekat dengan keluarga," tambah warga Lubuk Minturun ini.(MC Padang/Rajo Alam/toeb)