Pemulung Go Online, Inovasi Jual Barang Bekas dengan Mudah

:


Oleh MC KAB BATANG, Selasa, 16 Juli 2019 | 10:26 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 13K


Batang, InfoPublik - Berawal ketika ingin menjual barang-barang rongsok, namun pemulung yang ditunggu tak kunjung datang. Maka Abdul Aziz bersama Riyan, dua mahasiswa Unnes Kampus Tegal yang sedang menunggu diwisuda, berencana untuk membuka usaha pemulung online dengan nama aplikasi Pemulung Online Jaya (PO Jaya).

Pemulung online adalah jasa untuk masyarakat yang ingin menukarkan barang bekas dengan uang. Masyarakat bisa menghubungi instagram dan facebook Pemulung Online Jaya, serta WhatsApp di nomor 08232 870 9654, kemudian menunjukkan lokasi keberadaannya, segera pemulung online akan mengambil barang-barang rongsok.

Abdul Aziz merintis usaha itu sejak awal Januari 2019, bertujuan untuk membantu mahasiswa yang mungkin secara ekonomi tergolong lemah, seperti dirinya. Pasalnya sejak awal ia harus berjuang keras supaya bisa duduk di bangku kuliah, karena ayahnya hanya seorang kuli bangunan. Namun semangatnya tidak pupus begitu saja, hingga mendapatkan kesempatan mengikuti tes dan lolos di Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Nasional di tahun 2015.

“Sementara ini wilayahnya hanya masih lingkup Kota dan Kabupaten Tegal. Rencananya akan menjalin kemitraan dengan rekan-rekan mahasiswa lain untuk mendapatkan pekerjaan sambilan,” tutur Abdul Aziz saat ditemui di kediamannya Desa Dringo, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang, Selasa (16/7/2019).

Ia menjelaskan beberapa jenis barang rongsok yang ditetima antara lain: kertas, kaleng bekas, besi, botol plastik, aki bekas. Kemudian dikumpulkan kepada pengepul untuk didaur ulang.

“Rencana PO Jaya akan membuka cabang di bulan September setelah selesai diwisuda,”lanjutnya.

Aziz selalu memotivasi kepada adik-adik kelasnya yang ingin melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi dan jangan pernah putus asa , semua yang telah diusahakan serta diiringi doa pasti akan terwujud.

“Bagi generasi muda marilah kita bersama-sama membuat peluang usaha untuk masyarakat, sesuai kreativitas masing-masing,”imbuhnya.

Sementara itu, Sutiswo orang tua dari Abdul Aziz mengucapkan syukur karena dari semua jerih payahnya akan segera berbuah manis. Ia merasa bangga karena memiliki kreativitas yang luar biasa hingga tercetus aplikasi Pemulung Online Jaya.

“Alhamdulillah dari hasil pemulung online bisa membantu biaya kuliah dan keluarga, karena sebagai seorang kuli bangunan dengan tubuh yang sudah renta, tentu tenaganya tidak sekuat dulu,”tambahnya.

Sitiswo mengharapkan ridho Allah selalu menyertai putranya hingga meraih kesuksesan.

Ditemui di tempat yang berbeda, Soesi Yuliati selaku guru BK dari Abdul Aziz semasa menjadi siswa SMAN 1 Wonotunggal, mengungkapkan, walaupun termasuk anak dari keluarga kurang mampu, namun semangat belajarnya tidak putus.

“Semangat belajar dan bekerjanya tinggi, karena saat libur kuliah pun dia tetap bekerja sebagai kuli bangunan, pelayan toko roti, pernah juga bekerja sebagai buruh di pabrik mandi bola,”ujarnya.

Menurutnya, selama masa kuliah, ia tidak mau membebani kedua orang tuanya yang hanya berpenghasilan sebagai buruh. Semangatnya harus ditiru oleh adik-adik kelasnya, meskipun serba kekurangan, tetapi hal itu bukan menjadi penghalang untuk menjadi sukses. (MC Batang, Jateng/Heri/Ardhy/Eyv)