Bupati Bonebol Mutasi Sembilan Pejabat

:


Oleh MC KAB BONE BOLANGO, Selasa, 16 Juli 2019 | 21:23 WIB - Redaktur: Tobari - 3K


Bonebol, InfoPublik - Janji Bupati Bone Bolango (Bonebol) Hamim Pou untuk melakukan perombakan kabinet bulan ini, akhirnya direalisasikan.

Ini menyusul rolling jabatan terhadap sembilan pejabat di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Bonebol, di Pendopo Bandayo Rudis Bupati Bone Bolango, Senin (15/7/2019).

Sembilan pejabat yang dirolling itu, diantaranya Syarifudin Uloli yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten III Bidang Administrasi kini menjadi Staf Ahli Bupati Bidang Pengembangan Produk Unggulan Daerah.

Rusliy Mokodongan yang sebelumnya menduduki posisi jabatan strategis yakni Sekwan Bonebol, kini digeser menjadi Staf Ahli bidang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dan Infrastruktur.

Selanjutnya, Lukman A. Daud sebelumnya menduduki Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dipercayakan menjadi Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparek).

Aznan Najamudin sebelumnya Kepala Disparek kini menjadi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Sugondo Makmur sebelumnya Kepala Dinas Satpol PP kini dipercayakan menjadi Kepala Dinas Kominfo.

Kemudian, Basir Noho sebelumnya Kepala Dinas Perindagkum dipercayakan menjadi Kepala Bappeda-Litbang, Iwan Mustapa sebelumnya Kepala Bappeda-Litbang digeser menjadi Asisten III Bidang Administrasi.

Hasan Limonu sebelumnya Kepala DLH dipercayakan menjadi Kadis Satpol PP, dan Saiful Umar sebelumnya Staf Ahli Bupati Bidang Pengembangan Produk Unggulan Daerah dipercayakan sebagai Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan.

Sementara itu, dalam pengumuman rolling jabatan sembilan pejabat ini memiliki keunikan tersendiri. Dimana Bupati Hamim Pou mengumumkannya di tengah hutan belantara tepatnya di lokasi penangkaran burung Maleo di Hungayonaa Kecamatan Suwawa Timur.

Bupati Hamim Pou didampingi tim dari BKPPD Bone Bolango itu memberikan pengumuman terkait mutasi pejabat Pimpinan Tinggi Pratama. Suasana tiba-tiba tegang, sepi.

Hanya, suara lantang Bupati memecah kesunyian di wisata alam Hungayono yang berada di tengah Taman Nasional Bogani Nani Wartabone tersebut.

Sebelumnya tanda-tanda adanya mutasi di tengah hutan memang sudah kelihatan. Apalagi dalam rombongan ada tim BKPPD lengkap bersama rohaniawan.

Namun, pada akhirnya Bupati tidak jadi melantik para pejabat itu di hutan melainkan hanya mengumumkan nama-namanya saja. Sementara untuk pelantikannya dilakukan malamnya di Bandayo Rudis Bupati Bone Bolango.

"Ya, rencana ke wisata alam Hungayono memang sudah dijadwalkan sedari dulu," kata Bupati Hamim Pou saat diwawancarai usai melantik para pejabat itu.

Perjalanan panjang menuju wisata alam Hungayono yang berada di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone bagi sebagian pejabat eselon 2 yang diundang Bupati di wisata alam ini pun agak harap-harap cemas. Pasalnya, niatan awal memantau lokasi wisata alam yang bakal dirangkaikan dengan mutasi pejabat.

Tetapi Meski agak tegang namun candaan para Kepala Dinas saat melihat potensi wisata alam Hungayono pun cukup menarik."Kalau ada yang terpeleset mungkin akan dinonjobkan,"celoteh salah seorang kadis. Kalau dapat telur Maleo bakal dipromosi.

Selesai deretan agenda di Hungayono pengumuman pun dilakukan Bupati."Dari tengah hutan taman nasional saya mau mengumumkan beberapa pergantian, mutasi, promosi," ujarnya.

Bupati menjelaskan, dengan waktu yang terbatas. Bupati berharap dengan pergantian ini beberapa persoalan bisa segara dituntaskan. "Target terdekat kita ingin merebut kembali Adipura yang lepas," tegas Bupati.

Ia berharap pejabat yang baru dilantik dapat bekerja dengan baik apa yang menjadi kepercayaan atasan."Mari bekerja lebih giat dan lebih tekun. Dalam satu kata kita harus berkinerja. Di tengah hutan kita berkumpul. Menentukan nasib Kabupaten Bone Bolango," kata Hamim.

Ketika disinggung apakah mutasi ini ada hubungan dengan masalah politik baik saat Pilpres maupun Pileg kemarin serta target pada Pilkada Bone Bolango 2020 mendatang. Dengan tegas Hamim menampik hal itu.

"Mutasi pejabat ini sama sekali tidak ada hubungan dengan masalah politik. Memang Bupati itu jabatan politis, sehingga kebijakannya politis juga untuk membangun daerah lebih maju," jelas Hamim.

Tetapi sejatinya tujuan utama mutasi pejabat itu kata Hamim, untuk penyegaran serta peningkatan kinerja kedepannya.

"Dengan jabatannya yang tinggal setahun lagi. Hamim ingin roda pemerintahan berjalan dengan cepat dan tepat dalam mencapai target yang diinginkan," katanya. (MC Bone Bolango/Afik-Kadir/toeb)