Merajut Nilai Gotong Royong di Sumur Brumbung Desa Jepangrejo

:


Oleh MC KAB BLORA, Jumat, 19 Juli 2019 | 12:56 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 1K


Blora, InfoPublik - Gotong royong masih terus membumi bagi warga desa Jepangrejo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Hal itu makin nampak mengemuka saat berlangsung tradisi tahunan yang lazim disebut gasdeso atau sedekah bumi, Jumat (19/7/2019).

Aneka makanan dan hasil bumi menjadi ikon yang ditonjolkan sebagai simbolisme ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas keselamatan dan hasil panen palawija di wilayah desa Jepangrejo.

Kirab gunungan yang diarak keliling desa dengan iringan seni barongan, kelompok drumband  binaan SDN Jepangrejo serta seni hadroh, menambah suasana semarak yang memikat perhatian warga dari dalam dan luar desa setempat.

Kirab diikuti Kepala Desa Jepangrejo Suparlan dan semua perangkat, warga, para pemuda dan iring-iringan gunungan dengan menempuh rute sekitar 1 kilometer menuju lokasi di sumur desa yang disebut sumur brumbung.

Setibanya di lokasi sumur brumbung, gunungan berisi nasi tumpeng dan aneka bumbu  serta jajanan didoakan oleh pemuka agama setempat. Setelah itu warga baramai-ramai berbagi makanan.  

Sementara di lokasi tersebut telah didirikan tenda dan panggung pementasan seni tayub sebagai hiburan warga setelah upacara hajatan (kenduri) tumpeng gunungan selesai dilaksanakan.

Kepala Desa Jepangrejo, Suparlan mengungkapkan tradisi ini telah lama dilaksanakan rutin setiap tahun.

“Semua warga secara ikhlas bergotong royong, membaur menjadi satu agar tradisi ini berjalan lancar dan sukses,” katanya.

Ia pun ikut membagi nasi tumpeng yang dibungkus daun jati.

“Para ibu di Jepangrejo juga ikut hajatan dengan membawa tumpeng dari rumah dengan dibungkus kain,” ujarnya.

Setelah didoakan, lanjutnya, kemudian dibagi atau saling tukar makanan, sebagian ada yang dibawa pulang untuk dimakan dengan keluarga karena dipercaya memiliki berkah setelah didoakan bersama oleh pemuka agama.  

“Ini merupakan bentuk rasa syukur warga desa atas limpahan rahmat dan karunia Tuhan yang telah diberikan untuk Desa Jepangrejo berupa kesuburan tanah, hasil panen yang baik, keselamatan dan jauh dari pagebluk penyakit,” kata Suparlan.

Untuk menyemarakkan tradisi ini, pihak desa menampilkan kesenian tayuban sehari semalam sebagai hiburan warga.

Tidak hanya itu, pada acara ini juga dimanfaatkan sejumlah pedagang kali lima untuk mencari rejeki dengan mendirikan tenda dan lapak jualan di sekitar lokasi hiburan, sumur brumbung.

Menurut Suparlan, berdasarkan tradisi yang sudah berlangsung lama, sumur brumbung merupakan salah satu tempat yang dipercaya sebagai sumber kehidupan yang dibuat oleh pendiri (cikal bakal) desa Jepangrejo. Air dari sumur itu mampu mencukupi untuk kebutuhan warga pada zamannya.

Hanya saja, seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan penduduk Jepangrejo yang rata-rata sudah memiliki sumur pribadi, lambat laut sumber air di sumur brumbung menyusut.  

Meski demikian tetap dianggap sebagai lokasi yang memiliki nilai cerita sejarah berdirinya desa Jepangrejo.

“Dulu, ceritanya sumur brumbung itu hanya dipagar bambu dan kayu, tapi sekarang sudah direhab oleh pemerintah desa Jepangrejo,”ujarnya.

Sukirno, salah seorang warga Jepangrejo mengungkapkan acara yang paling ditunggu adalah berbagi nasi tumpeng dan makanan tradisional setelah didoakan pemuka agama desa.

“Sejumlah tumpeng gunungan yang ada dibagikan kepada semua warga yang datang, baik warga Jepangrejo maupun warga desa lain yang ikut menyaksikan,” katanya. (MC Kab. Blora/Teguh/Eyv).