Pidato Jokowi Mengandung Pesan Kebangsaan

:


Oleh Jhon Rico, Kamis, 16 Agustus 2018 | 17:18 WIB - Redaktur: Juli - 996


Jakarta, InfoPublik - Setara Institute menilai pidato kenegaraan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam rangka HUT RI ke-73 dalam sidang bersama DPR dan DPD di Gedung MPR/DPR mengandung sejumlah pesan kebangsaan kuat yang ditujukan pada elit politik, elit agama dan rakyat.

Hal itu diungkapkan Ketua Setara Institute Hendardi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (16/8).

Menurutnya, Jokowi merujuk keberhasilan penyelenggaraan Pilkada serentak 2017 dan 2018 yang tidak mengoyak kebhinnekaan, sebagai contoh bahwa kondisi aman dan damai itu karena kemajemukan diikat oleh satu ideologi bangsa, yakni Pancasila.

"Namun demikian pesan-pesan elektoral tetap terselip dalam pidato Jokowi, yang intinya merangkul umat Islam, memajukan ekonomi Islam, dan mendorong peran ulama dalam mengatasi pandangan keagamaan yang radikal," tambah Hendardi.

Lebih jauh ia mengatakan, bahwa nuansa merangkul umat yang ditunjukkan Jokowi bisa saja dipandang sebagai hal biasa, karena kapasitasnya sebagai Kepala Negara bukan kontestan Pilpres.

"Apalagi pernyataan tersebut merujuk pada keberhasilan Pilkada serentak 2017 dan 2018 yang aman dan damai," terang dia.

Menurutnya, secara implisit Jokowi ingin menegaskan bahwa politisasi identitas yang subur di tengah lingkungan intoleran dan radikal bisa dikurangi pada Pilkada 2017 dan 2018, serta berharap tidak akan terjadi pada Pemilu 2019.

Jokowi juga menyelipkan pesan elektoral penting, yakni mempercepat penyelesaian pelanggaran kasus-kasus Hak Asasi Manusia (HAM) masa lalu.

"Joko Widodo mengatakan pemerintah berupaya mempercepat penyelesaian kasus-kasus hak asasi manusia masa lalu serta meningkatkan perlindungan agar kejadian yang sama tidak terulang," pungkas Hendardi.