Menristekdikti Resmikan Prototipe Produk Pengolahan Air Bersih CPPBT-PT 2018

:


Oleh G. Suranto, Minggu, 23 September 2018 | 12:34 WIB - Redaktur: Juli - 371


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti)  bekerja sama dengan Universitas Negeri Semarang (Unnes) membuat instalasi sumur dalam (deep well) berbasis teknologi sensor gamma ray well logging dan pengolahan air layak konsumsi reverse osmosis alkaline (ROA).

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti)  Mohamad Nasir meresmikan produk CPPBT Pengolahan Air Bersih di Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Semarang. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unnes dipercaya untuk melaksanakan tugas tersebut melalui program Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT).

Menristekdikti mengatakan, teknologi yang digunakan pada produk CPPBT tersebut, membanggakan. "Sensor sinar gamma well logging ini adalah teknologi yang hanya dimiliki oleh BATAN untuk mendeteksi uranium hingga kedalaman 1000 meter", kata Menristekdikti dalam rilisnya yang di terima di Jakarta, Minggu (23/9).

Disebutkan, air dari tanah akan langsung diolah dengan teknologi reverse osmosis alkaline (ROA). Air yang dihasilkan nantinya memiliki kandungan pH lebih tinggi dari air mineral biasa, yakni mendekati pH 9.

Kadar pH merupakan ukuran untuk menentukan asam atau basa-nya suatu larutan. Pada air kemasan biasa, tingkat pH-nya antara 4 hingga 6, sedangkan air alkali produk CPPBT ini memiliki pH 8,3 sehingga akan lebih mudah diserap oleh tubuh.

"Air ini tidak hanya bisa digunakan untuk direbus atau mandi saja, tapi juga bisa diminum langsung karena sudah sesuai SNI dan Permenkes", ujar Nasir.

Menurutnya, dengan debit air 2,5 liter per detik, air alkali produk CPPBT ini juga dapat mengatasi kekeringan akibat musim kemarau yang sering melanda Semarang, khususnya di Kecamatan Tembalang.

Dirinya berharap nantinya sumur dan teknologi ROA tersebut dapat dimanfaatkan dan dikelola oleh masyarakat setempat. "Semoga tidak cuma bermanfaat untuk warga di sini saja, tapi juga bisa dirasakan oleh masyarakat sekitar," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana program CPPBT LPPM Unnes Suwito Eko Pramono mengatakan, teknologi jika tidak ada yang mengelola dan menerapkan, maka tidak akan dikenal dengan baik oleh masyarakat.

"Ini merupakan idenya Menristekdikti, kemudian dipercayakan ke LPPM Unnes, jadi ke depannya perlu kita kelola bersama agar teknologi-teknologi yang dihasilkan Unnes tetap bermanfaat," kata Suwito.

Sebelumnya, tokoh masyarakat setempat juga menyampaikan apresiasi dan rasa bahagianya lewat sambutan yang disampaikan menggunakan Bahasa Jawa Kromo. Hal tersebut tidak lain karena ia merasa kini Jalan Gondang Raya memiliki banyak persediaan air bersih.