Komitmen Indonesia Dalam Pencegahan dan Pengendalian Diabetes

:


Oleh Putri, Selasa, 11 Desember 2018 | 16:24 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 490


Jakarta, InfoPublik - Menteri Kesehatan Nila Moeloek menegaskan komitmen Indonesia untuk mencegah dan mengendalikan Diabetes melalui pemberdayaan masyarakat.

Saat menjadi salah satu Panelis pada Ministerial Conference on Diabetes (MCOD) tanggal 26-27 November 2018 di Singapura, Menteri Nila mengatakan sebagai bagian dari upaya terdepan pencegahan dan pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM), Pemerintah Indonesia telah membentuk Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu).

Pencegahan dan pengendalian diabetes jelas membutuhkan perhatian semua orang dan juga kebijakan nasional dengan pendekatan revolusioner. Penyelesaian masalah diabetes terkait dengan perubahan perilaku dan membangun sinergi positif antar K/L untuk menumbuhkan iklim yang kondusif pada aspek pencegahan dan perubahan perilaku pada tingkat individu, keluarga dan masyarakat serta institusi seperti tempat kerja.

Tiga hal utama perlu dilakukan yakni

  1. Perubahan perilaku yang terkait makanan sehat dan berimbang, aktivitas fisik, menghindarkan diri dari rokok dan alkohol
  2. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala
  3. Perbaikan tatalaksana penanganan penderita dengan memperkuat pelayanan kesehatan primer, akan menjadi prioritas dalam beberapa tahun ke depan.

Menteri Nila melalui keterangan resminya kepada InfoPublik Selasa (11/12) mengatakan bahwa kekuatan Cegah, Cegah, dan Cegah dapat dimulai dari pendekatan penguatan pelayanan kesehatan di tingkat primer dalam pencegahan dan pengendalian diabetes.

“Pendekatan ini terbukti efektif untuk menurunkan faktor risiko PTM, yaitu dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya PTM dan dengan menyiapkan lingkungan yang sehat bagi masyarakat. Dengan kata lain, masyarakat harus bisa menjadi lebih pintar untuk memilih apa yang perlu mereka konsumsi untuk mencegah Diabetes,” kata Menteri Nila.

Untuk itu, lanjutnya, Indonesia juga menekankan pentingnya food labelling untuk peringatan kepada masyarakat mengenai makanan dan minuman yang tidak sehat (terlalu banyak mengandung gula, garam dan lemak). Saat ini, Indonesia telah mengeluarkan peraturan untuk industri makanan/minuman kemasan dan siap saji untuk mencantumkan kandungan gula, garam dan lemak dalam makanan olahan.

Penting juga untuk memastikan ketersediaan lebih banyak pilihan dalam makanan sehat dan minuman di pasar untuk mendukung orang-orang mengalihkan konsumsi mereka dari pengolahan makanan dan minuman ringan ke makanan rumah tangga dan minuman sehat.

Inovasi-inovasi dalam pencegahan dan pengendalian serta pengobatan diabetes juga dinilai sangat penting untuk dilakukan, diantaranya pentingnya diabetes registry, penggunaan aplikasi pada telepon seluler untuk pencegahan risiko dan kontrol, peringatan otomatis secara reguler untuk olah raga pada area publik (bandara, stasiun, pasar, super market).

Inovasi juga perlu dilakukan pada aspek pembiayaan antara lain yang dikembangkan Spanyol dan Italia dalam model pelayanan kesehatan dan integrasi pelayanan kesehatan PTM oleh Belanda, Perancis, Jerman dan Inggris. Selain itu juga dibahas perlunya pengkajian lebih lanjut dalam rekayasa genetika untuk mengurangi penderita Diabetes Tipe 1.

Menteri Nila menambahkan, untuk mencapai keberhasilan upaya pencegahan dan pengendalian Diabetes, diperlukan kerja sama pemangku kepentingan lain di luar sektor kesehatan, baik lintas sektoral di tingkat nasional, kerja sama kawasan (regional) maupun secara global.