Kebutuhan Guru Saat ini Totalnya Hampir 900 Ribu

:


Oleh G. Suranto, Jumat, 15 Februari 2019 | 19:00 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 156


Jakarta, InfoPublik – Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan ( Dirjen GTK), Kemendikbud,  Supriano menyampaikan, jumlah guru saat ini ada 3.017.000, dan yang ada di sekolah negeri 2,1 juta, dan yang di sekolah negeri ini ada 735.825 guru honorer, guru sebagai pengganti jika ada guru pensiun.

“Kalau dilihat kebutuhan guru pada saat ini totalnya hampir 900 ribu. Tapi kalu kita berikan kesempatan satu guru bisa mengajar dua mata pelajaran, jumlahnya sekitar 707 guru,” kata Supriano di sela-sela acara Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2019 di Sawangan, Selasa (12/2).

Alhamdulillah pada tahun 2019 ini, pemerintah akan ada rencana untuk pengangkatan guru, khususnya guru dari K2, mereka dulu pernah ikut tes, tapi mereka tidak lulus. Sekarang mulai ada Program P3K, mudah-mudahan pada bulan Februari ini mulai dibuka pendaftarannya, dan akan dilakukan tes, sekitar bulan Maret nanti hasilnya sudah bisa dilihat.

“Dengan adanya pengangkatan guru P3K ini mungkin akan terjawab satu persatu ketika daerah kekurangan guru. Kita tambah guru yang sudah ikut tes PNS pada tahun lalu, dan ini cukup banyak, karena Kementerian mendapat 90 ribu guru, ditambah dengan P3K saya rasa ini pelan-pelan akan terpenuhi,” paparnya.

Tapi, pemerintah punya rencana untuk lima tahun ke depan, untuk menyelesaikan bagaimana kekurangan guru yang terjadi di seluruh Indonesia.

Ia menambahkan, pihaknya selalu melihat perkembangan karena saat ini masuk revolusi industri 4.0, dan tantangan abad ke-21. “Kita akan melakukan upgrading, artinya guru-guru produktif yang akan kita perbanyak, khususnya untuk medukung sekolah SMK. Ini akan kita lakukan kalau dihitung secara keseluruhan guru produktif ini masih kurang cukup banyak,” ujarnya.

Untuk itu, pihaknya akan bekerjasama dengan industri, dan sekarang sudah dimulai bekerjasama denga beberapa industri seperti Astra dan sebagainya, bagaimana melihat percepatan dan kebutuhan.

“Bekerjasama dengan industri, kita akan lebih fokus pada tenaga-tenaga guru prodiktif mana yang akan kita butuhkan, dan memang ini akan terserap di lapangan, sehingga anak-anak nanti, khususnya dari SMK ini bisa langsung masuk ke lapangan pekerjaan,” tuturnya.

Ia menambahkan, kalau sekarang ini masih kurang sekitar 80 ribu guru produktif. “Nanti pelan-pelan kita akan lakukan setiap tahun, ini kita hitung, tentunya daerah-daerah yang memang dekat dengan industri,” ungkapnya.