Gubernur Alex Noerdin Pukau Mahasiswa UII

:


Oleh MC Provinsi Sumatera Selatan, Selasa, 19 April 2016 | 17:33 WIB - Redaktur: Tobari - 400


Yogyakarta, InfoPublik - Magnet Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, yang luar biasa, menjadi sebab ramainya mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dari delapan fakultas menghadiri kuliah umum di Kampus UII, Jalan Kaliurang KM 14 Yogyakarta.

Kuliah umum tersebut bertema Kepemimpinan Inovatif untuk Membangun Generasi Bangsa Berdaya Saing Global.

Gubernur Alex mampu menarik perhatian ratusan mahasiswa yang datang, terbukti paparannya tentang kepemimpinan mampu memukau semua peserta yang hadir. 
Selain memaparkan apa itu inovasi bagi seorang pemimpin, Alex juga menampilkan foto dan video tentang rencana pembangunan yang sedang dilakukan Provinsi Sumsel. 

Video tentang pembangunan Light Rail Transit (LRT), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api Api dan Jakabaring Sport City (JSC), membuat para civitas akademika UII terpana dan terpukau.

Dalam satu foto, Alex menampilkan kawasan Jakabaring berupa rawa-rawa dan dia menyatakan kawasan tersebut berubah menjadi kawasan olahraga dengan fasilitas internasional serta terbaik hanya dalam jangka waktu 11 bulan. "Tidak ada yang percaya bahwa Sumsel mampu membangun,’’ tegasnya.

Dalam kuliah umum dalam rangka Milad ke-73 tahun UII yang berlangsung Senin (18/4) di Auditorium Kahar Mudzzakir itu, Gubernur Alex mengungkapkan bahwa pada tahun ini dana APBD Sumsel hanya Rp 6,5 triliun.

Namun hebatnya, Sumsel mampu menyerap dana APBN sebesar Rp68 triliun yang semuanya digunakan untuk pembangunan penyempurnaan JSC, pembangunan LRT, dua jembatan baru yang melintasi Sungai Musi, Fly Over, serta Jalan Tol.

Penyerapan dana pusat yang mampu diambil Sumsel, menurut Alex, bisa terjadi karena adanya inovasi kepemimpinan dan perencanaan pembangunan yang tepat. "Kalau kepala daerah tidak inovatif, tidak akan bisa. Inilah yang harus dimiliki seorang pempimpin bagaimana dia mampu mencari dana dan investor mengalir ke daerahnya," ujar Alex.

Alex juga memaparkan bahwa pembangunan di Sumsel dia lakukan awalnya berupa pemenuhan hak dasar rakyat terlebih dahulu, yakni pendidikan, kesehatan dan pemenuhan lapangan pekerjaan.

"Awalnya kita penuhi dulu hak dasar rakyat, yakni pendidikan dan kesehatan. Di Sumsel, sekolah gratis bukan hanya untuk siswa SD, SMP, SMA saja tetapi juga sudah ke tingkat perguruan tinggi. Ada 60 program studi yang dibiayai Pemrov Sumsel. Kemudian dari segi kesehatan, yakni program berobat gratis," papar Alex.

Setelah program tersebut terlaksana, menurut Alex, barulah Sumsel melakukan berapa inovasi, yakni menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan olahraga yang bersifat internasional.

Awalnya setelah menyelenggarakan PON 2004, Sumsel menjadi tuan rumah SEA Games 2011, tuan rumah Islamic Solidarity Games, ASEAN University Games dan kejuaraan dunia lainnya, sebelum akhirnya menyatakan kesanggupan menjadi salah satu penyelenggaraan Asian Games 2018.

"Setelah kegiatan tersebut berlangsung, investor berbondong-bondong ke Sumsel. Mereka percaya daerah yang mampu menyelenggarakan kegiatan tingkat dunia pasti daerah yang aman, yang cocok buat berinvestasi," kata Gubernur dua periode ini.

Selain banyaknya investor yang datang, kegiatan penyelenggaraan olahraga menyebabkan pembangunan infrastruktur di Sumsel pun meningkat. Kita pun membangun dua jembatan baru, beberapa fly over dan pembangunan KEK Tanjung Api Api serta jalan tol.

“Kalau saya tidak berinovasi menjadikan Sumsel sebagai daerah penyelenggaraan olahraga, tidak akan ada pembangunan yang begitu banyak di Sumsel," lanjut Alex.

Menurutnya, apa yang terjadi di Sumsel menunjukkan bahwa daerah yang maju karena dipimpin oleh pemimpin yang memiliki inovasi, kreatif dan berani bertanggung jawab demi rakyatnya, serta punya tekad membangun daerah yang dipimpinnya."Pemimpin harus visioner, berani bertanggung jawab, dan mampu berinovasi," tegasnya. 

Alex juga menyatakan, kunci keberhasilan dalam memimpin suatu daerah dalam menghadapi persaingan global, yakni inovasi, kreatif, aktif dan punya tekad. 
Kesungguhan para mahasiswa mengikuti kuliah umum itu, luar biasa.

Selain mengikuti acara sampai selesai, mereka juga mengajukan pertanyaan kritis bagaimana Alex menangani kabut asap di tengah perencanaan pembangunan yang begitu pesat, bagaimana Alex juga menjaga atau membuat jaring anti korupsi mengingat besarnya dana yang diterima Sumsel dalam melakukan pembangunan, dan bagaimana Sumsel menjaga apa yang telah dibangun dan akan dibangun nantinya.

Kuliah umum tersebut, dibuka Rektor UII Dr Ir Harsoyo, dihadiri juga Ketua PKK Provinsi Sumsel Hj Eliza Alex Noerdin, Wakil Ketua DPRD Sumsel Nopran Marjani, S.PD, anggota DPRD Sumsel, semua civitas akademi UII dan dibantu pembawa acara Iwan Yusuf, salah satu dosen di UII.(rel humas/mc sumsel/raf/toeb)