Kemenperin Dorong Peningkatan Kinerja Industri Mamin

:


Oleh Wawan Budiyanto, Kamis, 9 Maret 2017 | 09:00 WIB - - 671


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Perindustrian mendorong kinerja industri makanan dan minuman (Mamin) di dalam negeri guna meningkatan perekonomian sekaligus produktivitas serta daya saing agar mampu berkompetisi di pasar domestik dan ekspor.

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menyampaikan apresiasinya atas investasi yang dilakukan salah satu perusahaan minuman berkelas internasional Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI) karena telah mendukung target pertumbuhan ekonomi Indonesia.

”Untuk memperhatikan perkembangan industri kita saat ini, sekaligus saya diminta menagih dan memonitor masterplan investasi Coca-Cola di Indonesia sebesar USD500 juta dari 2015 hingga tiga tahun ke depan. Kami juga menyambut baik ekspansi CCAI saat ini karena mendukung target investasi industri di Indonesia pada tahun 2017 sebesar Rp500 triliun dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis yang diterima Infopublik, Kamis (9/3) saat mewakili Presiden RI Joko Widodo pada Peresmian Fasilitas Produksi dan Pusat Distribusi CCAI di Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (9/3).

Menperin juga menyampaikan apresiasi karena CCAI atas komitmen investasi hingga saat ini sudah terealisasi USD300 juta dan masih tersisa USD200 juta.

CCAI menggelontorkan dana sekitar USD42 juta untuk pembangunan Mega Distribution Center Pandaan sebagai gudang penyimpanan dengan kapasitas 40 juta botol dan fasilitas produksi pengolahan preform (pembutan botol kemasan plastik) berkapasitas 1 miliar unit per tahun.

CCAI merupakan perusahaan yang memproduksi dan mendistribusikan produk-produk dengan merek dagang dari lisensi The Coca-Cola Company. CCAI telah memiliki 8 pabrik pembotolan di Cibitung, Cikedokan, Medan, Lampung, Bandung, Semarang, Surabaya dan Denpasar dengan 37 lini produksi dan 5 lini perform serta menyerap tenaga kerja sebanyak 11 ribu orang. Sebelumnya, CCAI terdapat 3 Mega Distribution Center di Medan, Cibitung, dan Semarang serta melayani sekitar 765 ribu direct costumer.

Presiden Direktur CCAI Kadir Gunduz mengatakan, perusahaan terus mewujudkan optimisme dalam rencana yang konsisten berorientasi pada pertumbuhan, termasuk mendukung agenda pemerintah dalam mendorong kinerja industri nasional khususnya sektor makanan dan minuman. 

“Fasilitas baru ini menciptakan keterampilan proses produksi dari para karyawan CCAI setara dengan proses produksi kelas dunia,” ungkapnya.

Selain itu, lanjutnya, CCAI memiliki komitmen kuat dalam berinvestasi melalui pembangunan fasilitas dan penerapan teknologi. Misalnya, akademi pelatihan pertama CCAI didirikan di Jawa Timur, yang keberhasilannya mampu memperluas bisnis di Indonesia.

“Saat ini, CCAI menjalankan tujuh akademi pelatihan di enam functions dan menyediakan hingga 35 ribu training days setiap tahun,” tuturnya.

Sementara itu, Dirjen Industri Agro Kemenperin Panggah Susanto mengatakan, pelaku industri makanan dan minuman nasional perlu melakukan upaya-upaya strategis guna meningkatkan mutu, produktivitas dan efisiensi diseluruh rangkaian proses produksi.

“Langkah ini juga harus sejalan dengan peningkatan kompetensi sumber daya manusia serta kegiatan penelitian dan pengembangan,” tegasnya.

Menurut Panggah, Kemenperin telah berkomitmen dalam menyiapkan tenaga kerja yang andal melalui penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), pengembangan lembaga pendidikan dan pelatihan, serta program pembinaan dan pengembangan SMK berbasis kompetensi yang link and match dengan industri, sehingga diharapkan tenaga kerja yang bekerja di industri merupakan tenaga kerja profesional.