Kemenristekdikti Seleksi Kandidat Pemenang Anugerah Iptek Kategori Budhipraja

:


Oleh G. Suranto, Kamis, 20 Juli 2017 | 15:37 WIB - Redaktur: Juli - 395


Jakarta, InfoPublik – Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Kamis (20/7) melakukan seleksi kendidat pemenang Anugerah Iptek 2017, kategori Budhipraja  yang diikuti oleh lima kabupaten/kota. Seleksi digelar di Ruang Rapat Gedung BPPT 2, Jakarta.

“Hari ini, seleksi untuk level kabupaten/kota. Kami menilai tentang perkembangan atau kinerja dari masing-masing sistem inovasi daerah yang dilaksanakan oleh pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota. Jadi sekarang yang dinilai adalah masuk dalam nominasi lima besar,” kata Dodi S. Riyadi, Asisten Deputi Penataan Ruang dan Kawasan Strategis Ekonomi, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, yang juga sebagai salah satu Tim Juri Seleksi Kendidat Pemenang Anugerah Iptek 2017 di BPPT, Jakarta.

Menurutnya, kemarin Rabu (19/7) ada lima provinsi kandidat pemenang kategori Budhipura yang sudah dilakukan penilaian, yaitu Provinsi Jawa Barat, Lampung, Riau, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara. Sedangkan hari ini, ada lima kabupaten/kota yang diseleksi yaitu Kota Cimahi, Kota Magelang, Kabupaten Bogor, Kabupaten Pelalawan, dan Kabupaten Sragen.

Disebutkan, sekarang ini beberapa daerah sudah punya komitmen terhadap sistem inovasi, terutama dalam rangka pengembangan Research and Development (R&D). “Tadi kami juga tanyakan beberapa yang terkait perkembangan Smart City, karena Smart City ini bagian yang bisa kita ukur secara infrastruktur," ungkapnya.

Hal ini untuk menilai sampai sejauh mana pemerintah kabupaten/kota telah menerapkan penggunaan Information and Communication Technology (ICT), misalnya setiap jalan dipasang beberapa CCTV yang terkait dengan Smart City.

Ia mengatakan, penilaian tersebut sebetulnya tidak hanya pada infrastruktur, atau hanya sekedar situation room, hanya sekedar CCTV. Namun justru yang lebih penting adalah respon kepala daerah dalam menanggapi keluhan masyarakat.

"Misalnya, kalau ada masyarakat yang sakit, dengan menggunakan aplikasi handphone saja ambulans sudah datang, dengan beberapa menit itu yang diukur. Semakin pendek waktunya, tentunya semakin responsif. Namun, teman-teman daerah ini tidak menyampaikannya, padahal sebetulnya itu inovasi," ujarnya.  

Dodi juga menjelaskan, jika berbicara tentang inovasi dan teknologi yang arahanya ke Smart City, atau Smart Region (di kabupaten). Beberapa kota menurutnya sudah bisa dijadikan acuan, misalnya DKI Jakarta menggunakan aplikasi Qlue, sehingga jika ada keluhan masyarakat bisa disampaikan melalui aplikasi Qlue ini.

Kemudian lanjutnya, kalau di Bandung sudah menerapkan Command Center atau pusat komando, bisa untuk melihat situasi kota Bandung secara keseluruhan sampai ke pelosok melalui CCTV. “Jadi sebenarnya ukuran pemerintah kebupaten/kota itu sejauh mana komitmen kepala daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ungkapnya.

Anugerah Iptek 2017, kategori Budhipraja diberikan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota atas prestasi inovasi yang menghasilkan nilai tambah, baik dalam bentuk komersial, ekonomi maupun sosial budaya.