Pembangunan PLBN Skouw Beri Dampak Positif Untuk Masyarakat Sekitar Perbatasan

:


Oleh Jhon Rico, Kamis, 17 Agustus 2017 | 21:34 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K


Jayapura, InfoPublik- Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Skouw di Distrik Muara Tami, Jayapura, yang baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), memberi dampak positif bagi masyarakat di perbatasan Indonesia- Papua Nugini (PNG).

Pedagang Sembako di Pasar Lintas Batas, Dahlia menjelaskan sejak pos lintas batas diperbaiki, pengunjung pasar pun bertambah ramai. Menurut dia, Warga PNG yang berbelanja ke Indonesia biasa datang di hari Selasa, Kamis dan Sabtu. "Ya mereka beli sembako, karpet-karpet, jaring dan lain-lain," kata dia kepada InfoPublik di Pasar Lintas Batas Skouw, Jayapura, Kamis (17/8).

Menurut dia, warga PNG lebih senang berbelanja di Indonesia karena terbilang lengkap dan harganya tidak mahal. "Harga stabil saja dari tahun-tahun sebelumnya," terang dia.

Dia menjelaskan, rata-rata masyarakat PNG yang berbelanja di Indonesia menggunakan mata uang Kina. "Tapi sekarang Kina lagi turun, 1 Kina sekitar Rp. 3700- 3800," ujar dia.

Hal senada juga diungkapkan pedagang lainnya Irwan. Dia mengatakan, pembeli ramai disaat pasar dibuka saja yakni hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Hal ini dikarenakan pintu perbatasan tertutup selain hari-hari tersebut. Menurut dia, kebanyakan warga PNG yang datang berbelanja ke pasar di Indonesia adalah untuk membeli kebutuhan pokok. "Beli air, gula dan tepung terigu," kata dia.

Terkait hal ini, Kepala Distrik Muara Tani Supriyanto juga menyatakan bahwa ada perubahan yang signifikan bagi masyarakat di perbatasan setelah Pos Perbatasan Skouw diperbaiki. "Perubahannya selain pasar, tentunya juga bisa menarik potensi ekonomi yang ada di kita. Ada wisata, dengan adanya PLBN sebagai daya tarik desninasi wisata diperbatasan," kata dia.

Dengan mulai tertariknya masyarakat untuk berwisata ke Pos perbatasan, dia berharap hal ini bisa didukung dengan berbagai macam penunjang seperti tempat penjualan oleh-oleh, souvenir dan tempat kulinernya. "Harapan kami di tahap kedua bisa menyiapkan spot-spot itu. Jika dimungkinkan ada alun-alunya atau rest areanya sehingga lengkap," pinta dia.