Walikota Malang Paparkan Kampung Tematik di Makassar

:


Oleh MC Kota Malang, Kamis, 23 November 2017 | 10:51 WIB - Redaktur: Tobari - 323


Malang, InfoPublik – Temu Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, yang digelar pada 19-20 November 2017, menjadi ajang promosi keberhasilan Kota Malang dalam mengembangkan kampung tematik.

Selain best practice atas penataan kampung yang dipandang menginspirasi, Walikota Malang H. Moch. Anton juga karena Kota Malang merupakan satu di antara 66 kota/kabupaten yang masuk dalam keanggotaan JKPI.

“Kota Malang masuk dari bagian JKPI, karena Kota Malang dinilai sarat dengan nilai-nilai sejarah,” jelas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni, SH., M.Si, yang ikut mendampingi Walikota Malang.

Selain Walikota Malang, Walikota Baubau serta perwakilan dari UNESCO Gaura juga menjadi pembicara pada kesempatan kali ini. Acara juga diwarnai dengan festival budaya Baubau, seperti disampaikan Walikota Baubau  Dr. H. AS. Thamrin, MH, bahwa festival budaya Baubau merupakan napak tilas perjalanan Arung Palakka dari tanah Bone menuju tanah Buton.

“Ada sebuah janji yang terpatri pada semboyan Bone Ri Lau Buton Ri Raja, Bone adalah Buton di Barat, dan Buton adalah Bone di Timur. Ini menjadi spirit perekat antara Kota Baubau dan Kabupaten Bone untuk pelestarian budaya dan memajukan budaya secara bersama,” ungkap Thamrin.

Sementara itu, Walikota Malang  yang biasa disapa Abah Anton menyampaikan, bahwa penataan kampung jangan hanya ditumpukan pada perubahan secara fisik,  tetapi juga harus berorientasi pada perubahan pola sikap, tindakan, pola pikir serta menguatkan kearifan budaya lokal.

“Itulah makna tematik yang dikembangkan di Kota Malang yang juga dipadukan dengan pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya,” jelasnya.

Abah Anton juga mengatakan, keingintahuan kota/kabupaten lain terhadap perkembangan Kota Malang, menjadi gambaran bahwa langkah program selama ini telah memberikan hasil, khususnya pola pembangunan yang berangkat dari partisipatori kuat warga dan kolaborasi antara pemerintah, akademisi serta swasta. (say/ram/toeb)