Dorong Minat Baca Meningkat, Kominfo dan Pustaka Bergerak Luncurkan Buku

:


Oleh Yudi Rahmat, Rabu, 17 Januari 2018 | 14:03 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Jakarta, InfoPublik - Untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia, sekaligus meningkatkan sumber daya manusia, Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Pustaka Bergerak meluncurkan Buku Anak Bertanya Pakar Menjawab dan dialog literasi pada anak, di Kantor Kemkominfo Jakarta, Rabu (17/1).

Pada kesempatan tersebut, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemkominfo Rosarita Niken Widiastuti secara resmi meluncurkan buku tersebut yang dihadiri pakar pendidikan,  dan Penulis Hendra Gunawan serta para anggota Pustaka  Bergerak.

Dirjen IKP Niken menyambut baik dan mengapresiasi peluncuran buku tersebut, hal ini kata dia dapat mendorong meningkatkan minat baca masyarakat terutama anak-anak dan juga meningkatkan pengetahuan masyarakat.

Menurutnya, berdasarkan data Unesco, minat baca masyarakat di Indonesia menempati urutan ke 60 dari 160 negara atau tingkat minat baca sekitar 0.001 persen. Artinya dari 1000 orang hanya ada 1 orang minat bacanya dibandingkan dengan Negara Amerika dan Eropa yang sangat tinggi sekitar 25 - 27 Persen, atau dari 1000 orang sekitar 250 orang yang minat membaca buku. Begitu juga Jepang minat bacanya sekitar 15 - 16 persen.

Oleh karena itu, lanjut Niken, dengan adanya Pustaka Bergerak melalui sukarelawan di seluruh Indonesia dapat meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia. "Saya berharap minat baca meningkat paling tidak 2 - 10 persen. Tentunya hal ini harus didukung semua pihak, bukan saja pemerintah, kementerian dan lembaga tapi komunitas, BUMN, masyarakat dan sebagainya," katanya.

Menurutnya minat baca bisa memengaruhi pola pikir dan tindakan masyarakat. Jika minat baca tinggi maka akan tercipta cara pikir kritis dan memahami secara penuh, sehingga tidak terombang-ambing pola pikirnya. Secara positif budaya tuturnya pun akan lebih baik.

Seperti diketahui sekarang ini masyarakat Indonesia cukup tinggi menggunakan internet sekitar 132 juta atau 51 persen dan pengguna media sosial sekitar 40 persen sangat aktif, namun tidak diimbangi dengan minat baca yang tinggi sehingga dirasakan banyak informasi bermunculan kepada arah negatif.

"Tapi kalau minat baca tinggi maka tercermin apa yang di upload dan cek and ricek informasi. Karena banyak sekali berita hoax yang berkaitan dengan sara dan memutar balikan fakta," katanya.

Niken berharap, dengan gerakan ini minat baca masyarakat semakin meningkat sehingga tidak terombang ambing informasi. "Apalagi Gerakan Pustaka Bergerak yang dilakukan relawan menggunakan perahu dan motor dan semua bergerak bisa memberikan akses buku sangat luar biasa. Karena tidak hanya tanggung jawab pemerintah tapi bersama semua pihak untuk mendorong gerakan ini," ujarnya.

Ia mengatakan intinya dukungan Ditjen IKP adalah joint program untuk penguatan dengan bekerja sama kepada semua pihak baik pemerintah, lembaga, komunitas maupun lain. "Semangat  kami adalah setara. Kami bekerja sama berbagai pihak meningkatkan setara tujuan untuk program literasi media karena berkaitan tugas secara umum," ungkapnya.

Pakar pendidikan dari IPB Prof Hendra Gunawan yang juga penulis buku "Anak Bertanya Pakar Menjawab," menyambut baik dukungan Kemkominfo dalam peluncuran buku ini. Menurutnya buku ini dibuat untuk memperkenalkan berbagai bidang ilmu pengetahuan untuk anak - anak yang disesuaikan dengan bahasa Anak-anak, yang bertujuan meningkatkan minat baca.

"Saya sangat bersyukur buku ketiga ini bisa diluncurkan Kemkominfo. Karena semua anak punya hak untuk mendapat akses informasi. Dengan buku diharapkan anak-anak bertambah minat bacanya," pungkasnya.