Komisi VI DPR RI Pantau Perkembangan Harga Beras di Surabaya

:


Oleh MC Provinsi Jawa Timur, Senin, 26 Februari 2018 | 17:54 WIB - Redaktur: Noor Yanto - 193


Surabaya, InfoPublik – Anggota komisi VI DPR RI, Bambang Hariyo Soekartono didampingi Satuan Tugas (Satgas) Pangan Jawa Timur yang terdiri dari Disperindag, Kepolisisan, dan Kodam V Brawijaya memantau secara langsung perkembangan harga beras di Pasar Wonokromo Surabaya,  Senin (26/2) siang.

Bambang seusai blusukan di Pasar Wonokromo mengatakan, makanan pokok beras di pasar ini paling laku dan diminari masyarakat adalah beras kualitas premium yang harganya Rp 12.500-13.000/kg. Di Wonokromo, harga beras premium sudah mencapai Rp 13.000/kg sudah diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditentukan pemerintah sebesar Rp 12.800/kg.

Harga beras tersebut masih tergolong tinggi dan pemerintah diharapkan segera turun tangan untuk segera menstabilkan harga beras khususnya beras premium. Kondisi tersebut kalau terus dibiarkan akan mempengaruhi daya beli masyarakat khusnya beras.

Seharusnya, beras yang dijual dipasar tersebut adalah beras kualitas bagus dan sangat bagus dan tidak ada beras yang tidak baik yang dijual. Seperti beras medium Operasi Pasar (OP) Bulog yang dijual di Pasar Wonokromo dengan harga Rp 9.000-9.350/kg kualitasnya kurang bagus. Hal itu menyebabkan kurang laku dijual, karena kurang diminati masyarakat/konsumen konsumsi sehari-hari. Beras OP biasanya dibeli para pedagang makanan untuk bahan baku lontong dan kerupuk, serta untuk campuran beras kualitas bagus para penjual nasi. Beras OP dirasa masih mahal dibandingkan beras medium bukan OP yang harganya dibawah Rp 9.000/kg.

Menurut Bambang, limit beras OP Bulog yang kualitasnya kurang bagus akan diusulkan untuk diubah menjadi beras yang bagus dan diminati masyarakat. Bulog yang merupakan stabilisator pasar tidak hanya mementingkan dari sisi harga saja, tetapi mutu dan kualitas harus terjaga dengan bagus serta jumlahnya harus banyak.

Jawa Timur merupakan salah satu daerah lumbung pangan nasional, maka tidak boleh beras impor masuk. Beras impor yang diturunkan di dua pelabuhan di Jawa Timur di Tanjung Perak Surabaya dan Tanjungwangi Banyuwangi untuk daerah lain di Indonesia.

Sementara harga kebutuhan pokok lainnya cukup stabil, seperti gula pasir dijual dengan harga Rp 11.500/kg dan minyak goreng tanpa merk Rp 11.000/kg, Tepung terigu Rp 8.000/kg, harga daging ayam Rp 30.000/kg, daging ayam kampung Rp 56.000/kg, telur ayam kampung Rp 37.000/kg. (MC Diskominfo Prov Jatim/non-ryo/Noor)