Forum Bisnis Indonesia-Selandia Baru: Kejar Target Perdagangan Rp 40 Triliun pada 2024

:


Oleh Irvina Falah, Jumat, 16 Maret 2018 | 14:05 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 429


Auckland, InfoPublik – Delegasi bisnis Indonesia mengawali rangkaian misi dagang ke Selandia Baru dengan berpromosi kopi, minyak kelapa sawit, energi terbarukan, dan jasa tenaga kerja kepada para buyer di Selandia Baru. Keempatnya termasuk dalam produk dan sektor unggulan yang dipromosikan pada forum bisnis Indonesia-Selandia Baru di Auckland, Selandia Baru, Jumat (16/3).

“Indonesia memiliki banyak produk unggulan yang berpotensi ekspor ke Selandia Baru. Produk-produk ini dibawa oleh pelaku usaha kami yang sangat tertarik untuk bermitra dengan pelaku usaha Selandia Baru,” ungkap Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Arlinda saat menyampaikan sambutan pada forum bisnis Indonesia-Selandia Baru.

Forum bisnis ini perdana diadakan Kementerian Perdagangan dan KBRI Wellington di Selandia Baru. Forum bisnis tersebut dihadiri sekitar 100 pelaku usaha Indonesia dan calon buyer dari Selandia Baru. Pelaku usaha Indonesia mewakili sektor-sektor seperti furnitur, kertas, CPO, kopi, produk agro, jasa, hingga energi. Forum bisnis juga dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya.

Indonesia dan Selandia Baru sangat berpotensi meningkatkan hubungan perdagangan di masa depan. Terlebih lagi pada tahun 2014 dalam pertemuan Joint Ministerial Commission Indonesia-Selandia Baru ke-6, kedua negara menyepakati peningkatan nilai total perdagangan sebesar USD 2,9 miliar atau Rp 40 triliun di tahun 2024.

Dalam forum bisnis Indonesia-Selandia Baru kali ini, Arlinda mengatakan Indonesia adalah negara penghasil kopi terbesar ke-4 sekaligus eksportir terbesar ke-7 dunia. Nilai ekspor kopi Indonesia ke dunia tahun 2017 tercatat sebesar USD 1,18 miliar. Saat ini, Indonesia telah memiliki 20 kopi indikasi geografis. Artinya, kopi dari setiap daerah memiliki cita rasa khas yang berbeda dengan daerah lain.

“Tentunya hal ini adalah suatu keunikan yang patut diapresiasi oleh penikmat kopi di Selandia Baru,” tutur Arlinda. Untuk minyak kelapa sawit, Arlinda menyampaikan kepada para buyer bahwa Indonesia adalah negara produsen terbesar dunia dengan nilai ekspor tahun 2017 mencapai USD 20,7 miliar atau 47,93% dari total pasar minyak sawit dunia. “Masih terbuka peluang besar bagi produk minyak kelapa sawit Indonesia untuk dapat mengisi pasar Selandia Baru. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus memastikan penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam setiap aspek produk sawit Indonesia,” kata Arlinda.

Sementara itu di sektor jasa, Pemerintah Indonesia telah menetapkan Selandia Baru sebagai negara prioritas untuk penempatan tenaga kerja Indonesia (TKI) formal/profesional, terutama di sektor hospitality dan perkebunan.“Untuk itu, dalam kegiatan misi dagang ini kami mengajak perwakilan dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) serta perwakilan perusahaan penyedia jasa tenaga kerja Indonesia (PPTKI) yang siap bermitra dengan pelaku usaha Selandia Baru dalam mendatangkan tenaga kerja terampil di sektor hospitality, perkebunan, spa, konstruksi, peternakan dan manufaktur,” kata Arlinda.

Dubes Tantowi Yahya menyambut baik misi dagang ke Selandia Baru ini. Tantowi mengatakan forum bisnis yang mempertemukan pelaku usaha Indonesia dan Selandia Baru seperti ini baru pertama kali diadakan.

“Peserta hari ini adalah saksi sejarah. Karena ini adalah forum bisnis yang pertama kali diadakan selama 60 tahun persahabatan Indonesia dan Selandia baru. Saya menyambut baik antusiasme pelaku usaha Selandia Baru untuk menjajaki peluang kerja sama dengan pelaku usaha Indonesia,” kata Tantowi.

Arlinda juga kembali mengundang para buyer untuk datang ke pameran dagang terbesar di Indonesia yaitu Trade Expo Indonesia (TEI) ke-33 yang akan diadakan pada 24–28 Oktober 2018 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten. “TEI adalah sarana yang tepat bagi calon buyer untuk semakin mengenal produk-produk Indonesia yang berkualitas ekspor dan menyesuaikannya dengan kebutuhan pasar Selandia Baru,” kata Arlinda.

Misi dagang ke Selandia Baru berlangsung pada 16–19 Maret 2018. Delegasi terdiri atas perwakilan kementerian/lembaga dan para pelaku usaha. Misi dagang ini dipimpin oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Arlinda. Selain forum bisnis, misi dagang ini juga akan diisi dengan berbagai kegiatan seperti one-on-one business matching dan kunjungan ke berbagai perusahaan importir.

Potensi Peningkatan Hubungan Dagang
Data tahun 2017 menunjukkan total ekspor Indonesia ke Selandia Baru sebesar USD 437,8 juta. Nilai ini baru sebesar 1,09% total impor Selandia Baru dari dunia yang jumlahnya mencapai USD 40,1 miliar. Sementara itu, total ekspor Selandia Baru ke Indonesia sebesar USD 751,1 juta atau baru 0,47% total impor Indonesia dari dunia sebesar USD 156,9 miliar.

“Kami optimistis target perdagangan kedua negara sebesar Rp 40 triliun dapat tercapai. Hal ini juga akan didukung pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,05% dan Selandia Baru sebesar 3% di tahun 2017,” ungkap Arlinda. Selama periode 2012-2016, tren ekspor nonmigas Indonesia ke Selandia Baru turun 1,62% dari USD 366,0 juta pada 2012 menjadi 357,5 juta pada 2016. Namun, ekspor tahun 2017 berhasil tumbuh 15,32% dibanding tahun 2016 sehingga mengerek nilai ekspor ke USD 412,4 juta untuk tahun 2017.

Lima besar produk ekspor Indonesia ke Selandia Baru adalah palm nut or kernel oilcake, kayu untuk furnitur, batu bara, dan tisu wajah. Sementara itu, impor nonmigas Indonesia dari Selandia Baru periode 2012-2016 turun dengan tren 3,35% dari USD 696,2 juta pada 2012 menjadi USD 660,9 juta pada 2016. Kinerja ini meningkat di tahun 2017 dengan nilai USD 751,2 juta atau meningkat 13,66% dibandingkan tahun 2016. Lima produk yang paling banyak diimpor Indonesia dari Selandia baru adalah produk susu, mentega, daging, keju, dan kayu.

--selesai--

Informasi lebih lanjut hubungi:
Marolop Nainggolan
Kepala Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Perdagangan
Telp/Fax: 021-3860371/021-3508711
Email: pusathumas@kemendag.go.id
Sulistyawati
Direktur Pengembangan Promosi dan Citra
Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional
Kementerian Perdagangan
Telp/Fax: 021-23528644/021-23528654
Email: sulistyawati@kemendag.go.id