Kemenhub : Produksi Penerbangan Nasional di 2017 Meningkat

:


Oleh Dian Thenniarti, Sabtu, 17 Maret 2018 | 08:20 WIB - Redaktur: Juli - 442


Jakarta, InfoPublik - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mencatat, produksi penerbangan nasional baik penumpang maupun kargo pada 2017 meningkat dibanding 2016. Pada 2017 total penumpang penerbangan Indonesia bahkan menembus angka 100 juta penumpang. 

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso mengatakan, peningkatan yang dicapai sektor penerbangan nasional mengindikasikan bahwa dukungan penerbangan nasional untuk pembangunan dan pengembangan pariwisata serta pertumbuhan perekonomian nasional sangat besar dan berpengaruh.

"Untuk itu sektor ini harus terus mendapat perhatian khusus dengan seksama sehingga tetap berjalan sesuai dengan koridor aturan-aturan penerbangan yang berlaku," ucap Agus, Jumat (16/3).

Semua pencapaian yang sangat baik di 2017 tersebut merupakan hasil kerja sama yang baik antar para stakeholder di bidang penerbangan. Baik itu regulator, operator maupun masyarakat pengguna. 

Untuk itu Agus mengharapkan kerja sama antar para pemegang kepentingan di bidang perhubungan udara serta masyarakat yang saat ini sudah terjalin baik bisa ditingkatkan lagi. Hal ini mengingat tantangan ke depan yang semakin besar, terutama dengan akan semakin meningkatnya jumlah penumpang dan barang yang akan dilayani oleh sektor penerbangan.

Dari data yang dihimpun oleh Direktorat Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara, jumlah total penumpang penumpang angkutan udara yang dilayani maskapai nasional pada 2017 mencapai 109.385.106 penumpang. Jumlah ini meningkat 9,6 persen dibandingkan 2016 lalu yang jumlahnya 99.762.611 penumpang.

Untuk domestik, pada 2017 lalu jumlahnya 96.890.664 penumpang, meningkat 8,4 persen dibanding 2016 yang berjumlah 89.385.365 penumpang. Sedangkan penumpang internasional di 2017 berjumlah 12.494.442 penumpang, meningkat 20,4 persen dibanding 2016 yang berjumlah 10.377.246 penumpang.

Market share penumpang domestik terbanyak masih dipegang oleh Lion Air dengan jumlah 33.131.053 pnumpang atau 34 persen dan di susul oleh Garuda Indonesia dengan 19.601.133 penumpang atau 20 persen. Sedangkan market share penumpang Internasional terbanyak dipegang oleh Garuda Indonesia dengan 4.833.194 penumpang atau 39 persen dan disusul oleh Indonesia AirAsia dengan 3.273.758 penumpang atau 26 persen.

Sementara itu untuk kargo udara, pada 2017 tercatat sebesar 729.194 ton atau meningkat 1,8 persen dibanding 2016 yang sebesar 715.936 ton. Selain produksi maskapai nasional, Direktorat Angkutan Udara juga mencatat produksi maskapai internasional yang melakukan penerbangan ke Indonesia selama tahun 2017. Jumlah penumpang yang diangkut maskapai asing tersebut berjumlah 19.061.737 penumpang dengan jumlah kargo mencapai  384.936 ton. 

Penumpang dan market share domestik maskapai nasional 2017

1. Lion Air 33.131.053 (34 persen)

2. Garuda Indonesia 19.601.133 (20 persen)

3. Citilink 12.229.188 (13 persen)

4. Batik Air 10.079.902 (10 persen)

5. Sriwijaya Air 9.745.162 (10 persen)

6. Wings Abadi 5.896.727 (6 persen)

7. NAM Air 2.437.318 (3 persen)

8. Indonesia AirAsia 1.087.946 (1 persen)

9. Indonesia AirAsia Extra 1.033.969 (1 persen)

10. Trigana Air Service 686.641 (1 persen)

11. Travel Express 461.499 (0 persen)

12. Kalstar Aviations 455.942 (0 persen)

13. Transnusa 25.126 (0 persen)

14. Asi Pujiastuti 19.058 (0 persen)

Penumpang  dan market share Internasional maskapai nasional tahun 2017

1. Garuda Indonesia 4.833.194 (39 persen)

2. Indonesia AirAsia 3.273.758 (26 persen)

3. Lion Air 2.234.970 (18 persen)

4. Indonesia AirAsia Extra 1.256.037 (10 persen)

5. Batik Air 499.012 (4 persen)

6. Sriwijaya Air 283.936 (2 persen)

7. Citilink 45.586 (0 persen)

8. Travel Express 42.327 (0 persen)

9. NAM Air 25.622 (0 persen)

10 besar penumpang dan market share maskapai asing 2017 

1. Airasia Berhard 2,713,612 (14.24 persen)

2. Singapore Airlines 2,085,777 (10.94 persen)

3. Jetstar Airways 1,399,421 (7.34 persen)

4. China Airlines 1,007,253 (5.28 persen)

5. Cathay Pacific 978,178 (5.13 persen)

6. Qatar Airways 950,120 (4.98 persen)

7. Malindo Air 864,197 (4.53 persen)

8. Jetstar Asia Airways  852,132 (4.47 persen)

9. Saudi Arabian Airlines 660,539 (3.47 persen)

10. Tiger Airways 648,280 (3.40 persen)