- Oleh Fatkhurrohim
- Jumat, 1 November 2024 | 11:30 WIB
: Wakil Menteri Luar Negeri RI, Pahala Nugraha Mansury, dalam Dialog Forum Merdeka Barat (FMB 9) dengan tema Satu Dasawarsa Diplomasi Indonesia Hadapi Dinamika Global, di Jakarta, Senin (23/9/2024). Foto: You Tube FMB 9
Oleh Eko Budiono, Senin, 23 September 2024 | 18:14 WIB - Redaktur: Untung S - 397
Jakarta, InfoPublik – Pemerintah Indonesia terus menjalankan diplomasi ekonomi, perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI), kedaulatan, dan kesehatan dengan prinsip bebas aktif. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI, Pahala Nugraha Mansury, dalam Dialog Forum Merdeka Barat (FMB 9) bertema "Satu Dasawarsa Diplomasi Indonesia Hadapi Dinamika Global" pada Senin, 23 September 2024.
Menurut Pahala, dalam sektor diplomasi ekonomi, Indonesia berhasil meraih investasi asing mencapai 50 miliar Dolar AS, meningkat signifikan dari 28 miliar Dolar AS pada tahun 2014. "Investasi asing ini berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi domestik," jelas Pahala.
Pahala juga menyebutkan capaian lainnya, yaitu penyelesaian Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) dengan beberapa negara, termasuk Korea Selatan, Australia, Uni Emirat Arab, dan Chili. Melalui CEPA, diharapkan akses pasar untuk produk Indonesia dapat semakin diperluas.
Dalam aspek diplomasi kedaulatan, Indonesia berhasil menyelesaikan perjanjian Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dengan Vietnam setelah 12 tahun negosiasi. Pahala menambahkan, perundingan perbatasan Selat Malaka dan Laut Sulawesi dengan Malaysia juga berhasil diselesaikan setelah 18 tahun.
Selain itu, Kementerian Luar Negeri RI telah menyelamatkan 360 WNI yang terancam hukuman mati di luar negeri. "Kami telah menyelesaikan sekitar 218 ribu kasus dalam satu dekade," imbuhnya.
Mengenai diplomasi kesehatan, Indonesia mengamankan pasokan 516 juta dosis vaksin COVID-19, dengan 26,5 persen di antaranya berasal dari hibah. Pahala mencatat bahwa sekitar 250 ribu WNI di luar negeri berhasil dipulangkan selama masa pandemi.
Di sisi lain, Pahala menyatakan dukungan konsisten Indonesia terhadap perjuangan Palestina. Pada Rabu, 18 September 2024, Indonesia mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyerukan Israel untuk mengakhiri pendudukan ilegalnya di Palestina. "Kami telah memberikan bantuan kemanusiaan lebih dari 4.500 ton untuk Palestina," ujarnya.
Melalui Agensi Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), Indonesia terus menggalang dukungan bagi para pengungsi Palestina.
Sementara itu, Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kemlu RI, Sidharto R. Suryodipuro, menekankan pentingnya akses perjalanan ke negara-negara ASEAN, terutama dalam kondisi pandemi. Ia mengingatkan bahwa keamanan pangan dan rantai pasok di kawasan ASEAN harus tetap dijaga.