- Oleh Dian Thenniarti
- Kamis, 7 November 2024 | 16:49 WIB
: Stafsus Menaker Titik Mas'sudah saat membuka FGD
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Kamis, 26 September 2024 | 10:55 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 327
Jakarta, InfoPublik - Guna menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing, baik di tingkat nasional maupun internasional, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus melakukan inovasi dengan mengubah Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) menjadi balai inkubator wirausaha. Langkah ini diyakini akan menjadi katalis bagi lahirnya generasi pengusaha baru yang siap bersaing di pasar global.
Staf Khusus (Stafsus) Menteri Ketenagakerjaan, Titik Mas'sudah, menyatakan bahwa sejak 2017 hingga 2023, Kemnaker telah membangun 4.282 BLKK di seluruh Indonesia.
Kini, dengan adanya transformasi ini, BLKK diharapkan bisa berperan lebih aktif, tidak hanya sebagai pusat pelatihan, tetapi juga sebagai inkubator yang mampu mengembangkan wirausaha baru. Transformasi ini membutuhkan dukungan berkelanjutan dari pemerintah dan kolaborasi dengan sektor swasta serta lembaga pendidikan.
“Dengan dukungan yang tepat, BLKK Inkubator bisa menjadi motor penggerak bagi lahirnya generasi wirausaha inovatif yang berdaya saing, membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih sejahtera,” ujar Titik saat membuka Forum Group Discussion (FGD) bertema “Strategi Peningkatan Kapasitas BLKK Menjadi Inkubator Wirausaha yang Mandiri dan Berdaya Saing Tahun 2024” di Solo, Jawa Tengah, Rabu (25/9/2024).
Pemerintah berharap bahwa BLKK yang telah memiliki lembaga inkubator resmi bisa memberikan kontribusi lebih dalam upaya pembangunan ketenagakerjaan, khususnya melalui program perluasan kesempatan kerja. Titik menegaskan, transformasi BLKK menjadi lembaga inkubator merupakan langkah untuk memandirikan BLKK itu sendiri. “Ini adalah upaya untuk menjadikan BLK Komunitas lebih mandiri. Lembaga inkubator akan membantu mereka lebih produktif dan berperan aktif dalam memajukan ekonomi daerah,” tambahnya.
Titik juga menjelaskan bahwa BLKK Inkubator tidak hanya memberikan pelatihan teknis, tetapi juga menawarkan pendampingan komprehensif bagi para wirausaha baru. Pendampingan ini mencakup akses permodalan, jaringan bisnis, hingga ruang usaha. “Pendekatan yang holistik ini menciptakan ekosistem yang kondusif untuk lahirnya wirausaha baru yang tangguh dan inovatif,” jelasnya.
Dalam acara yang sama, Kepala Balai Besar Perluasan Kesempatan Kerja Bandung Barat, Tuti Haryanti, menambahkan bahwa BLKK Inkubator akan berperan dalam membantu calon pengusaha mendapatkan modal awal melalui berbagai mekanisme, seperti pinjaman, hibah, atau investasi. Salah satu strategi yang dilakukan adalah kegiatan Business Matching yang mempertemukan wirausaha dengan investor potensial.
Dengan adanya transformasi ini, Kemnaker berharap dapat mencetak lebih banyak wirausaha berkualitas yang tidak hanya mampu bersaing di pasar lokal, tetapi juga di pasar internasional.