- Oleh MC KOTA PADANG
- Senin, 2 Desember 2024 | 21:45 WIB
: Suasana pengukuhan peserta Senior Disaster Management Training (SDMT) 2024 bagi Kalaksa BPBD Kabupaten/Kota di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat./ dok. BNPB.
Jakarta, InfoPublik – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyelenggarakan Senior Disaster Management Training (SDMT) bagi para Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) dari seluruh kabupaten dan kota di Indonesia. Pelatihan ini berlangsung selama dua minggu, dari 21 Oktober hingga 1 November 2024, di Ina DRTG Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Menurut Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, pelatihan ini merupakan langkah inovatif dari BNPB untuk meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana di tingkat pimpinan. “Biasanya yang dilatih adalah petugas di lapangan, tetapi kali ini kami latih para pemimpin agar mereka memiliki pemahaman yang sama dengan tim lapangan. Harapannya, ini akan menyelamatkan lebih banyak masyarakat ketika bencana terjadi,” ujar Suharyanto dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/11/2024).
Pelatihan SDMT diadakan sebagai "kawah candradimuka" bagi para Kalaksa BPBD, dengan tujuan menyamakan persepsi dan meningkatkan koordinasi antara pengambil keputusan dan tim di lapangan. Selama pelatihan, para peserta mendapatkan materi komprehensif seputar kebencanaan, mulai dari kesiapsiagaan, mitigasi, penanganan darurat, fase rehabilitasi dan rekonstruksi, hingga manajemen logistik dan peralatan.
Pembelajaran ini disampaikan langsung oleh Kepala BNPB, pejabat tinggi di lingkungan BNPB, widyaiswara, dan praktisi kebencanaan. Selain materi teknis, peningkatan kapasitas juga melibatkan latihan kedisiplinan dan kekompakan guna mempersiapkan para Kalaksa menghadapi kerja sama pentaheliks saat bencana. “Semakin sering berlatih, semakin terasah kemampuan para pemimpin ini dalam menjalankan fungsi komando saat bencana terjadi,” tambah Suharyanto.
Kepala BNPB Suharyanto terlihat serius dalam menyukseskan kegiatan SDMT ini, bahkan secara langsung menjadi pengisi materi dan memantau perkembangan setiap peserta melalui laporan harian. Di penutupan acara, ia memberikan arahan kepada para Kalaksa untuk menerapkan semua keterampilan yang telah diperoleh selama pelatihan.
“Apa yang kalian pelajari di sini – kedisiplinan, semangat, dan kemampuan – sebarkan kepada tim di wilayah masing-masing. Sebagai pemimpin, tanggung jawab ada di pundak kalian untuk melatih dan menularkan pengetahuan ini kepada anak buah,” ujarnya.
Suharyanto juga berharap para peserta SDMT 2024 ini bisa menjadi mentor bagi angkatan berikutnya. “Kalian diharapkan menjadi pengajar bagi angkatan selanjutnya, agar pengetahuan dan semangat yang kalian miliki tetap terjaga dan dapat diwariskan.”
Selain meningkatkan kapasitas teknis, kegiatan SDMT ini menjadi ajang bagi para Kalaksa untuk saling mengenal lebih dekat dan mempererat persaudaraan. Suharyanto menekankan pentingnya kolaborasi dan komunikasi antara sesama aktor penanggulangan bencana. “Jadikan pelatihan ini sebagai wadah untuk mempererat persaudaraan. Jika sebelumnya belum saling mengenal, sekarang ini saatnya untuk saling berbagi dan terus menjalin komunikasi,” katanya.
Kerja sama lintas daerah diharapkan akan mempermudah penanganan bencana di masa depan, dengan setiap pemimpin BPBD memahami kebutuhan dan kondisi di wilayah lain. Melalui SDMT ini, BNPB berharap terbangun jaringan kuat di antara para pemimpin BPBD yang siap menghadapi tantangan bencana dengan koordinasi dan komitmen tinggi.