- Oleh Jhon Rico
- Jumat, 21 Maret 2025 | 19:19 WIB
: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meninjau lokasi terdampak banjir di Desa Kuala Mandor A, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat/ dok. BNPB.
Jakarta, InfoPublik - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meninjau lokasi terdampak banjir di Desa Kuala Mandor A, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar). Berdasarkan laporan yang diterima BNPB, 12 desa di Kubu Raya terdampak banjir sejak Sabtu (25/1/2025).
Saat Kepala BNPB meninjau lokasi, genangan air belum surut. Ketinggian air masih setara lutut orang dewasa. Kejadian yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi ini mengakibatkan 37.859 jiwa terdampak. Sebanyak 37 orang mengungsi ke rumah kerabat yang lebih aman.
Kepada warga terdampak banjir yang ditemui di rumahnya, Suharyanto menyampaikan ucapan simpati dari Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, sekaligus menjelaskan kepada warga terkait puncak musim hujan di wilayah Kalimantan Barat dan upaya yang dilakukan pemerintah untuk menanggulangi risiko bencananya.
"Bapak Presiden dan Wakil Presiden turut berbela sungkawa atas bencana banjir yang menimpa Kabupaten Kubu Raya ini," Suharyanto dalam keteranganya, Minggu (2/2/2025).
"Kemarin kita laksanakan operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi intensitas hujan agar sementara tidak terlalu tinggi di daerah Kubu Raya. Berdasarkan prakiraan BMKG, puncak musim hujan di Kalimantan Barat sudah lewat. Harapannya, genangan air ini bisa cepat surut," tambah Suharyanto.
Dalam kunjungan ini, Kepala BNPB menyaksikan dari dekat persoalan yang menjadi sebab kerapnya banjir menggenangi wilayah Kubu Raya.
Ia mencatat beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain lokasi geografis yang dekat dengan Sungai Kapuas, air laut pasang, serta letak posisinya daerah terdampak yang serupa cekungan dan lebih rendah dari wilayah di sekitarnya. Tipe tanah di wilayah ini merupakan tanah gambut.
Suharyanto mengatakan, ia akan menurunkan tim guna melakukan kajian secara lengkap untuk komprehensif untuk merumuskan solusi jangka panjang yang harus dilakukan agar peristiwa ini tidak terjadi berulang di masa yang akan datang.
"Banjir di Kubu Raya ini terjadi hampir tiap tahun, maka kita dan pemerintah daerah akan lakukan kajian mendalam untuk menemukan solusi yang baik dalam mencegah kejadian serupa terulang terus-menerus," terang dia.
Suharyanto beserta rombongan tiba di Kota Pontianak, Kalimantan Barat sejak Kamis (30/1/2025).
Sehari sebelumnya, Suharyanto bersama Menteri Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengunjugi pos pengungsian warga terdampak banjir di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Wilayah ini tergenang banjir pasca hujan dengan intensitas sangat tinggi yang merata di seluruh wilayah Kabupaten Mempawah. Kondisi ini diperparah dengan naiknya pasang air laut (rob) serta limpasan air yang berasal dari banjir di Kabupaten Landak serta drainase air yang kurang baik.
Dampak banjir dirasakan oleh 5.537 KK / 20.549 jiwa. Beberapa warga mengungsi di titik-titik pos pengungsian. Salah satunya di Masjid Agung Mempawah. Di masjid ini, sebanyak 170 warga mengungsi.
Selain menyerahkan bantuan logistik kebutuhan dasar bagi pengungsi, Suharyanto turut berdialog dengan warga untuk menjaring masukan masyarakat terdampak.
Turut mendampingi dalam peninjauan ini Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat Harisson, Staf Ahli Bidang Ketahanan Sosial, Ekologi, dan Budaya Sorni Paskah Daeli, Pj Wali Kota Mempawah Ismail, serta jajaran Forkopimda di Kalimantan Barat.