- Oleh Eko Budiono
- Sabtu, 5 Oktober 2024 | 10:41 WIB
: Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, dalam pembukaan Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) di Nusa Dua, Bali, Minggu (1/9/2024). Foto: InfoPublik/Amiryandi
Oleh Eko Budiono, Minggu, 1 September 2024 | 23:35 WIB - Redaktur: Untung S - 193
Nusa Dua, InfoPublik - Dewan Perwakilan Rakyat RI menegaskan bahwa semangat solidaritas, hak asasi manusia, dan universalisme yang diusung oleh para pendiri bangsa Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika 1955 atau yang lebih dikenal dengan Konferensi Bandung, masih tetap relevan hingga saat ini.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, dalam pembukaan Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) di Nusa Dua, Bali, pada Minggu (1/9/2024).
Menurut Fadli Zon, mengutip Presiden Soekarno, negara-negara yang tergabung dalam KAA Afrika pada tahun 1955 tidak berkumpul atas dasar pilihan, melainkan oleh kebutuhan untuk menegaskan komitmen mereka terhadap keadilan, solidaritas, dan perdamaian, yang kini diwujudkan kembali melalui IAPF.
"Hubungan masyarakat Indonesia dan negara-negara Afrika menjadi semakin penting, terlebih setelah tujuh dekade sejak Konferensi Bandung dan berakhirnya Perang Dingin, kolonisasi dalam berbagai bentuk ternyata masih belum sepenuhnya berakhir," ujar Fadli.
Fadli juga menekankan peran penting DPR RI dalam kapasitasnya sebagai Anggota Eksekutif Inter Parlemen Union (IPU) wilayah Asia Pasifik dan Wakil Ketua Liga Parlemen untuk Al-Quds dan Palestina. Ia menyatakan komitmen untuk terus menyuarakan perdamaian dunia dan keadilan bagi Palestina.
"Sebagai wakil rakyat, kita harus membangun jembatan untuk perdamaian yang berkelanjutan dan mempromosikan hukum internasional serta hak asasi manusia melalui segala usaha, termasuk diplomasi parlemen," tegasnya.
Melalui forum IAPF, Fadli yakin kerja sama dan dukungan parlemen untuk Palestina akan semakin kuat, dan yang paling penting, pesan kemerdekaan bagi Palestina dapat terus disuarakan.
"Indonesia sangat memperhatikan kerja sama dan kolaborasi dengan negara-negara Afrika untuk mencapai kesejahteraan ekonomi, pertumbuhan berkelanjutan, perdagangan dan investasi, energi terbarukan, serta hubungan antar masyarakat," lanjutnya.
Selain memperkuat jaringan dan kerja sama parlemen antara Afrika dan Asia, Fadli juga menyatakan dukungannya terhadap kerja sama Selatan-Selatan.
"Forum IAPF ini akan menjadi platform pertama bagi parlemen Asia dan Afrika untuk berbagi pandangan dan pengalaman dalam mempromosikan perdamaian dunia dan kesejahteraan bersama," kata Fadli Zon.