- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Senin, 7 Oktober 2024 | 14:04 WIB
: Managing Director of Africa TBI, Rishon Chimboza. (Foto: Amiri Yandi /InfoPublik)
Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 4 September 2024 | 06:02 WIB - Redaktur: Untung S - 176
Jakarta, InfoPublik — Sebanyak 53 negara Afrika memerlukan investasi dan kerja sama dengan Indonesia serta lembaga internasional seperti Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) untuk memanfaatkan pengalaman yang luas dalam kerja sama internasional. Hal itu disampaikan oleh Managing Director of Africa Tony Blair Institute (TBI), Rishon Chimboza, dalam konferensi pers yang berlangsung di sela High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF-MSP) dan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Bali, Selasa (3/9/2024).
"Indonesia memiliki pengalaman yang kaya dalam kerja sama internasional di berbagai bidang, seperti transisi energi, kesehatan, dan ketahanan pangan," ujar Rishon Chimboza. Ia mendorong Afrika dan Indonesia untuk memperkuat kerja sama dalam sektor-sektor utama seperti ekonomi, kesehatan, pendidikan, ketahanan pangan, dan transisi energi.
Rishon juga menekankan bahwa kesamaan sejarah dan sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia dan negara-negara Afrika menjadi landasan kuat untuk meningkatkan kolaborasi di berbagai sektor.
Selain itu, Tony Blair Institute (TBI) menyoroti pentingnya kerja sama dalam pariwisata berbasis lingkungan atau ecotourism antara Indonesia dan Afrika, yang dianggap memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
TBI adalah organisasi yang didirikan untuk mendukung lembaga-lembaga pemerintahan dalam membangun masyarakat yang terbuka, inklusif, dan sejahtera di era globalisasi. Organisasi ini didirikan pada 2017 oleh mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, yang menjabat dari 1997 hingga 2007.