Kemenhub Lakukan Uji Terbang Bahan Bakar Campuran Bioavtur

: Pesawat B737-800 PK-GFX tengah melakukan uji terbang dengan menggunakan bahan bakar campuran bioavtur J2.4/Foto: Kemenhub


Oleh Dian Thenniarti, Jumat, 6 Oktober 2023 | 06:49 WIB - Redaktur: Untung S - 83


Jakarta, InfoPublik - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengadakan ground run dan uji terbang bahan bakar campuran bioavtur sebesar 2,4 persen (J2.4) yang terbuat dari minyak inti sawit (palm kernel oil) pada pesawat jet komersial B737-800 PK-GFX.

Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kemenhub yang diwakili Kepala Sub Direktorat Sertifikasi Pesawat Udara, Teguh Jalu Waskito mengatakan, pelaksanaan flight test pada pesawat terbang komersial merupakan capaian penting dalam rangkaian pengembangan Sustainable Aviation Fuel atau SAF di Indonesia yang memenuhi aspek safety pesawat udara.

Ditjen Hubud juga menyerahkan special certificate of airworthiness kepada PT Garuda Indonesia atas penggunaan pesawat Boeing PK-GFX seri 737-800 untuk uji terbang tanpa penumpang dengan menggunakan bioavtur J2.4

"Pengembangan SAF merupakan salah satu perwujudan dari tujuan aspirasional jangka panjang (LTAG) dari International Civil Aviation Organization (ICAO) untuk mencapai nol emisi karbondioksida (CO2) dari penerbangan pada 2050 mendatang," jelas Teguh sebagaimana dikutip InfoPublik pada Jumat (6/10/2023).

Pengembangan Sustainable Aviation Fuel di Indonesia patut dilakukan mengingat sektor itu turut menyumbang 2 persen dari total emisi C02 global.

Sejalan dengan itu, Ditjen Hubud berkomitmen pada upaya penurunan emisi, baik dalam tingkat nasional dan internasional melalui penerbitan regulasi pendukung, keterlibatan langsung dalam diskusi strategis pada tingkat working group di ICAO.

Uji terbang ini merupakan bagian dari penyusunan SAF roadmap dengan kolaborasi antara Kementerian ESDM, EBTKE, Lembaga Minyak Gas dan Bumi (Lemigas), PT Garuda Indonesia Group, PT Pertamina Group, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Peneliti ITB, Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI) dan stakeholder lainnya.

"Salah satu tujuan dilaksanakannya uji terbang itu adalah untuk mengetahui kinerja mesin pesawat dengan menggunakan bioavtur," ungkap Teguh.

Setelah uji terbang akan dilaksanakan joy flight sebagai seremonial dari seluruh rangkaian implementasi bioavtur yang telah dipersiapkan sejak Juli 2023 lalu.

Diharapkan, kedepannya jenis bioavtur itu dapat diproduksi massal demi implementasi SAF Indonesia yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. "Kami berharap Indonesia dapat berkontribusi menjadi penyumbang pasokan SAF dunia dalam rangka penurunan emisi karbon dari aktivitas penerbangan," imbuh Teguh.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 11 Oktober 2024 | 09:11 WIB
Indonesia Soroti Isu Dekarbonisasi Maritim di SIBCON 2024
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 10 Oktober 2024 | 23:00 WIB
Anugerah Media Humas 2024: Wajah Baru Kehumasan Indonesia di Era Digital
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Kamis, 10 Oktober 2024 | 21:32 WIB
Indonesia Dukung Program ICAO Turunkan Emisi CO2 dari Sektor Penerbangan
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 10 Oktober 2024 | 12:01 WIB
Kominfo Gelar Forum Kehumasan 2024, Fokus pada Citra dan Branding Daerah Berkelanjutan
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:00 WIB
JMFW 2024, Mendag akan Jadikan Indonesia Pusat Modest Fashion Dunia
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 9 Oktober 2024 | 20:13 WIB
Presiden Jokowi Resmi Membuka Trade Expo Indonesia ke-39 di ICE BSD