Pembangunan Embung di IKN Jadi Model untuk Kota Lain, Rampung Desember 2024

: Tampak Embung MBH di Ibu Kota Nusantara/Foto : Biro Komunikasi Publik PUPR


Oleh Farizzy Adhy Rachman, Selasa, 13 Agustus 2024 | 21:29 WIB - Redaktur: Untung S - 292


Jakarta, InfoPublik – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengungkapkan bahwa pembangunan 30 embung baru di seluruh Indonesia akan selesai pada akhir 2024. Dalam pembangunan ini, embung di Ibu Kota Nusantara (IKN) akan dijadikan percontohan untuk embung-embung di kota lain.

Pernyataan ini disampaikan Basuki saat memandu rombongan Gubernur, Bupati, dan Walikota dari seluruh Indonesia yang mengunjungi Embung MBH di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN pada Selasa (13/8/2024).

"Menurut Presiden Jokowi, embung-embung di IKN merupakan contoh pembangunan kota. Saat ini, sudah selesai 22 embung, dan nanti pada Desember 2024 akan selesai 30 embung. Presiden juga meminta tambahan menjadi 60 embung," ujar Basuki dalam keterangan yang diterima InfoPublik pada Selasa (13/8/2024).

Menteri PUPR menjelaskan bahwa pembangunan embung tidak hanya bertujuan untuk estetika dan lansekap kota, tetapi juga sebagai upaya konservasi sumber daya air. Pembangunan embung di KIPP IKN dilakukan tanpa menggali tanah, melainkan dengan memanfaatkan riparian yang sesuai dengan kontur tanah, serta menampung limpasan air permukaan (run off) yang mengalir ke embung-embung.

"Embung MBH memiliki luas sekitar 8 hektare dengan daya tampung 66.000 meter kubik," ujar Basuki.

Selaras dengan konsep keberlanjutan lingkungan, area embung MBH ditanami berbagai tanaman sebagai ruang terbuka hijau, yang berfungsi menurunkan iklim mikro di IKN. "Di Jakarta, indeks udaranya sudah lebih dari 100 mikrogram/m3, sedangkan di sini hanya 6 mikrogram/m3, sehingga udaranya sangat sehat dan anak-anak tidak cepat sakit karena polusi udara," tambah Basuki.

Pembangunan Embung MBH menerapkan konsep Smart Water Management System untuk perawatan area terbuka hijau melalui sistem penyiraman otomatis (sprinkler) yang menggunakan sensor pendeteksi kadar air, suhu, dan kelembaban. Kawasan embung juga dilengkapi dengan pedestrian, amphitheater, jogging track, dan taman sebagai ruang publik.

Setelah mengunjungi Embung MBH, rombongan Gubernur, Bupati, dan Walikota melanjutkan perjalanan ke Sumbu Kebangsaan. Secara filosofis, Sumbu Kebangsaan merupakan ruang terbuka yang melambangkan hubungan harmonis antara alam, manusia, dan nilai luhur kebudayaan. Kawasan ini menghubungkan Istana Garuda dengan Taman Kusuma Bangsa, yang diapit oleh kantor-kantor Kementerian Koordinator.

Hadir mendampingi Menteri PUPR Basuki dalam kunjungan ini adalah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga PUPR Rachman Arief Dienaputra, Dirjen Cipta Karya PUPR Diana Kusumastuti, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, serta Kepala Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan IKN Danis H. Sumadilaga.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Jumat, 4 Oktober 2024 | 11:08 WIB
PUPR Bangun Duplikasi Jembatan Liliba untuk Tingkatkan Konektivitas di Kupang
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 3 Oktober 2024 | 17:24 WIB
Menteri PUPR Apresiasi Pembentukan ISEREC untuk Dukung Energi Terbarukan
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 3 Oktober 2024 | 11:00 WIB
Kendalikan Inflasi Pangan, Presiden Jokowi Salurkan Bantuan Beras di Sumba Barat
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 3 Oktober 2024 | 10:24 WIB
STT PU Gelar Wisuda X, Menteri PUPR Tekankan Pentingnya Karakter dan Kerja Tim
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 2 Oktober 2024 | 18:48 WIB
Dorong Pemerataan Pembangunan, Presiden Jokowi Resmikan 7 PLBN Terpadu
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 2 Oktober 2024 | 15:19 WIB
Bendungan Temef Bisa Penuhi Air Baku dan Irigasi 4.500 Hektare Lahan di NTT