- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Selasa, 3 Desember 2024 | 06:41 WIB
: Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat menghadiri peluncuran ISEREC yang dilaksanakan di Auditorium Kementerian PUPR Jakarta pada Rabu (2/10/2024)/Foto : Biro Komunikasi Publik PUPR
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Kamis, 3 Oktober 2024 | 17:24 WIB - Redaktur: Untung S - 377
Jakarta, InfoPublik – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan apresiasinya kepada Solar Energy Research Institute of Singapore (SERIS), SERIS-National University of Singapore (NUS), dan Sustainable Energy Association of Singapore (SEAS) atas dukungan penuh mereka dalam terbentuknya Indonesia Solar Energy Research Centre (ISEREC).
Hal ini disampaikan Menteri Basuki dalam acara peluncuran ISEREC yang digelar di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta, pada Rabu (2/10/2024). “ISEREC akan fokus pada tiga bidang, yaitu pendidikan, teknologi, dan advisory. Dengan dukungan dari SERIS, diharapkan ISEREC dapat menjadi pusat produksi serta mendukung ekosistem semikonduktor di Indonesia,” ujar Basuki dalam keterangan pers yang diterima InfoPublik, Kamis (3/10/2024).
Menteri Basuki menyebut bahwa pembentukan ISEREC merupakan langkah penting dalam kolaborasi global untuk penelitian dan pengembangan energi terbarukan, terutama tenaga surya. Pemerintah Indonesia sendiri berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 hingga 31,89 persen dengan upaya sendiri, dan hingga 42,3 persen dengan bantuan internasional.
Kementerian PUPR turut mendukung transisi menuju energi terbarukan melalui pembangunan bendungan multifungsi. Saat ini, sebanyak 248 bendungan telah dibangun oleh Kementerian PUPR untuk mendukung ketahanan air dan energi. Dari jumlah tersebut, 59 bendungan di antaranya memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung dengan total kapasitas mencapai 4.787 Mega Watt (MW).
“Salah satu PLTS terapung yang telah diresmikan adalah PLTS Terapung Cirata di Bendungan Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, pada 9 November 2023. PLTS ini memiliki kapasitas 192 MegaWatt peak (MWp) dan mampu melayani hingga 50.000 rumah tangga, serta mengurangi emisi karbon sebesar 214.000 ton per tahun,” jelas Basuki.
Dalam acara yang sama, President of Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Danis Hidayat Sumadilaga menyampaikan bahwa gagasan pembentukan ISEREC bermula dari forum Engineering 20 (E20) yang menjadi bagian dari Engagement Group of G20 di Bali.
“Dengan semangat E20, peluncuran ISEREC merupakan langkah penting menuju masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan,” tutur Danis.
Pembentukan ISEREC sendiri merupakan hasil kolaborasi antara Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Badan Riset Nasional (BRIN), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Indonesia (ITI), bersama Solar Energy Research Institute of Singapore (SERIS), untuk mewujudkan pusat penelitian energi surya kelas dunia di Indonesia.