- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Senin, 9 Desember 2024 | 16:34 WIB
:
Jakarta, InfoPublik – Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan memberikan apresiasi tinggi kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman atas kerja kerasnya dalam mewujudkan swasembada pangan Indonesia. Menko Pangan optimis bahwa target kemandirian pangan akan tercapai pada tahun 2028.
“Mentan Amran luar biasa kerja kerasnya. Saya yakin, di bawah kepemimpinan beliau, swasembada pangan bisa kita capai pada 2028, Insya Allah,” ujar Zulkifli saat memberikan sambutan di acara Gerakan Nasional Pangan Merah Putih Menuju Swasembada Pangan Berkelanjutan di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (6/11/2024).
Zulkifli menekankan pentingnya kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah pusat hingga tingkat desa. Ia menggambarkan kerja sama ini layaknya tim sepak bola, di mana setiap pihak memiliki peran krusial dalam mencapai tujuan bersama.
“Kita itu satu tim. Seperti menonton bola, kita satu kesebelasan. Kata kunci adalah kerja sama. Jika kepala desa tidak kerja sama, tidak akan sukses. Semua pihak—TNI, Polri, bupati, gubernur—harus bekerja bersama mewujudkan swasembada pangan,” jelas Menko Pangan.
Dengan bimbingan dari Presiden Prabowo Subianto, serta dukungan penuh Mentan Andi Amran dan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto, Menko Pangan yakin sinergi lintas sektor ini dapat membawa Indonesia mandiri pangan dan mengurangi ketergantungan pada impor bahan pangan yang saat ini mencapai 29 juta ton, termasuk jagung, gula, dan garam.
Menko Pangan juga mengapresiasi peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) yang kini mencapai angka 110, yang menandakan kesejahteraan petani semakin baik.
“Dulu saat baru dilantik, NTP masih di kisaran 105. Namun, belum setahun Mentan Amran bekerja, hasilnya sudah mulai terlihat. Sebagai Menko, tugas saya adalah melayani menteri-menteri, mendatangi masalah, dan mencarikan solusi,” ujarnya.
Mentan Amran juga menyampaikan langkah konkret Kementerian Pertanian dengan dua strategi utama, yaitu intensifikasi dan ekstensifikasi.
“Kami melakukan pompanisasi pada satu juta hektare sawah sebagai upaya nyata untuk meningkatkan produktivitas dengan dukungan berbagai pihak,” jelas Mentan Amran.
Selain meningkatkan produktivitas, Mentan Amran menekankan perlunya ekstensifikasi atau perluasan lahan untuk memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat.
“Kami terus mencari lahan potensial baru dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memperluas area pertanian,” tambahnya.
Di tengah perbaikan sistem distribusi pupuk, Mentan Amran mengakui masih ada tantangan yang harus diatasi. Ia berharap distribusi pupuk dapat merata di seluruh wilayah Indonesia agar petani memiliki akses yang memadai.
“Pupuk adalah kunci, dan kita harus pastikan ketersediaannya tidak ada kendala, terutama di daerah yang selama ini kekurangan,” tegas Mentan Amran.
Dengan dana besar yang disiapkan untuk sektor pertanian, termasuk Rp44 triliun khusus untuk pupuk, Mentan Amran optimis bahwa seluruh elemen bangsa dapat bersama-sama merealisasikan mimpi besar menuju swasembada pangan.
“Kita punya mimpi besar, swasembada pangan, dan itu memerlukan kerja sama semua pihak. Pemerintah, petani, hingga aparat desa, semua memiliki peran penting dalam mencapai tujuan ini,” tutup Mentan Amran dengan penuh semangat.