Optimisme Industri Migas, Target Lifting 605.000 BOPD Dapat Dicapai

: Dua pekerja Pertamina EP Papua Field berbicang usai memeriksa fasilitas di area Pengeboran Sumur Eksplorasi Minyak dan Gas (migas) Buah Merah (BMR)-001, Distrik Klasafet, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Senin (10/6/2024). Pengeboran sumur eksplorasi Buah Merah (BMR)-001 dilakukan untuk membuktikan keberadaan sumber daya migas dari wilayah timur Indonesia sehingga dapat berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan pasokan migas dalam negeri serta mendukung pencapaian target produksi nasional. ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/aww/tom.


Oleh Eko Budiono, Kamis, 7 November 2024 | 09:59 WIB - Redaktur: Untung S - 378


Jakarta, InfoPublik - Kalangan industri minyak dan gas (migas) optimistis bahwa target lifting minyak sebesar 605.000 barel per hari (BOPD) dan lifting atau produksi gas bumi sebesar 1,005 juta barel setara minyak per hari yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 dapat dicapai.

Hal itu disampaikan oleh Vice President PetroChina Indonesia, Gusminar, melalui keterangan resmi pada Rabu (6/11/2024).

Optimisme tersebut didasarkan pada berbagai terobosan dalam pengembangan lapangan migas, penerapan teknologi terbaru, serta program reaktivasi sumur idle yang tengah digulirkan oleh pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan SKK Migas, bersama seluruh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) migas.

“Dorongan dari Kementerian ESDM dan SKK Migas untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi di dalam negeri melalui revitalisasi sumur minyak yang saat ini tidak aktif alias idle disambut baik oleh seluruh KKKS dan industri penunjang migas. Kami optimistis pencapaiannya ke depan akan lebih baik,” kata Gusminar.

Menurut Gusminar, pemangku kepentingan (stakeholders) selama ini telah bekerja keras untuk mengamankan target lifting minyak. Mengacu pada data yang dirilis pemerintah, dari total 44.985 sumur di Indonesia, sebanyak 16.990 sumur masuk dalam kategori sumur idle.

Meskipun tidak semua sumur idle memiliki potensi untuk direaktivasi, sebagian besar sumur tersebut berpotensi untuk dilakukan reaktivasi. “Dengan reaktivasi dan mengoptimalkan kembali sumur-sumur yang ada, kita dapat meningkatkan produksi migas secara signifikan, di samping meningkatkan kegiatan eksplorasi dan pengembangan wilayah kerja (WK) migas. Oleh karena itu, dalam forum ini kami menyampaikan pemikiran, saran, dan rekomendasi untuk mempertahankan serta meningkatkan laju produksi migas nasional,” ujar Gusminar.

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB BENGKALIS
  • Selasa, 14 Januari 2025 | 08:38 WIB
Bupati: Dana APBN Bisa Dorong Infrastruktur dan Pendidikan Bengkalis
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Jumat, 10 Januari 2025 | 06:47 WIB
PVMBG: Waspadai Zona Bahaya Gunung Ibu, Erupsi Terus Berlanjut
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Selasa, 31 Desember 2024 | 19:26 WIB
Negosiasi Participating Interest WK Malacca Strait Belum Temui Kata Sepakat
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Senin, 30 Desember 2024 | 18:01 WIB
Kesepakatan PI BUMD Wilayah Kerja Bentu Capai 3,5 Persen, Ini Detailnya
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Sabtu, 21 Desember 2024 | 21:20 WIB
ESDM dan Pertamina Pastikan Pasokan Energi Aman untuk Nataru 2024/2025
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 19 Desember 2024 | 10:55 WIB
Pertamina Buka lagi 31 Titik Baru BBM Satu Harga, Total 573 Lokasi di Seluruh Indonesia
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
  • Rabu, 18 Desember 2024 | 11:49 WIB
Ini Strategi Efektif Pemprov Kalbar dalam Mengelola DIPA dan TKD 2025