KPPI Mulai Penyelidikan Perpanjangan Safeguard Impor Pakaian dari Delapan Negara

: Kementerian Perdagangan RI


Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Sabtu, 9 November 2024 | 08:31 WIB - Redaktur: Untung S - 598


Jakarta, InfoPublik – Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) resmi memulai penyelidikan perpanjangan tindakan pengamanan perdagangan (safeguard measures) terhadap impor pakaian dan aksesori pakaian, Kamis (7/11/2024). Komoditas yang diselidiki mencakup impor dari Tiongkok, Bangladesh, Singapura, Vietnam, Turki, Kamboja, India, dan Maroko.

Ketua KPPI, Franciska Simanjuntak, menyatakan bahwa penyelidikan ini merupakan tindak lanjut dari permohonan yang diajukan oleh Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API). API mengajukan permohonan tersebut untuk mewakili industri dalam negeri terkait 131 nomor Harmonized System (HS) delapan digit, sebagaimana tercantum dalam Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) Tahun 2022. Keputusan untuk memulai penyelidikan juga didasarkan pada kepentingan nasional, termasuk perpanjangan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) untuk melindungi industri pakaian lokal.

“Berdasarkan bukti awal dari API, terdapat indikasi bahwa industri dalam negeri masih mengalami kerugian serius atau ancaman kerugian serius. Selain itu, penyesuaian struktural yang dilakukan baru mencapai 63 persen, sehingga diperlukan waktu tambahan untuk menyelesaikan penyesuaian ini," ujar Franciska dalam siaran pers Kementerian Perdagangan, Jumat (8/11/2024).

Data KPPI menunjukkan bahwa impor utama pakaian dan aksesori pakaian ke Indonesia masih didominasi oleh beberapa negara, dengan Tiongkok memimpin sebesar 35,27 persen, diikuti oleh Bangladesh 16,11 persen, Singapura 9,25 persen, Vietnam 9,08 persen, Turki 5,82 persen, Kamboja 5,08 persen, India 4,79 persen, dan Maroko 3,31 persen. Sementara itu, pangsa impor dari negara berkembang lainnya tercatat di bawah 3 persen dari total impor tahun 2023.

KPPI mengundang semua pihak yang berkepentingan untuk mendaftarkan diri sebagai interested parties paling lambat pada 15 November 2024. Pendaftaran harus disampaikan secara tertulis ke alamat berikut:

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Jl. M. I. Ridwan Rais No. 5, Gedung I Lantai 5, Jakarta 10110
Telp/Fax: (021) 3857758
E-mail: kppi@kemendag.go.id
Website: kppi.kemendag.go.id

Penyelidikan ini menjadi langkah penting untuk melindungi industri dalam negeri dari tekanan impor yang dapat merugikan produsen lokal. KPPI akan terus memantau dan menganalisis perkembangan serta masukan dari berbagai pihak guna mencapai solusi yang menguntungkan bagi perekonomian nasional.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Selasa, 3 Desember 2024 | 12:36 WIB
Kemendag RI Gelar Penjajakan Bisnis dan Seminar Ekspor ke Kanada
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Selasa, 3 Desember 2024 | 08:33 WIB
Harga Patokan Ekspor Pertambangan Turun di Desember 2024, Ini Penyebabnya
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Senin, 2 Desember 2024 | 15:36 WIB
Kemendag Buka Peluang Dagang ke Kanada untuk Perluas Ekspor Indonesia
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Senin, 2 Desember 2024 | 08:17 WIB
Pentingnya Peran Alumni NYU dalam Memperkuat Hubungan Perdagangan Indonesia-AS
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Minggu, 1 Desember 2024 | 07:26 WIB
Pembentukan Harga Komoditas PBK Jadi Fokus Renstra Bappebti 2025 - 2029
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 29 November 2024 | 08:57 WIB
Indonesia Perlu Maksimalkan Trade Remedies untuk Lindungi Industri Dalam Negeri
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 28 November 2024 | 14:04 WIB
Kemendag Pastikan Pasokan Minyakita Cukup dan Harga Stabil Jelang Nataru
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Selasa, 26 November 2024 | 17:15 WIB
Kemendag Siap Perluas Ekspor Produk Unggulan Indonesia ke Pasar Arab Saudi