Komisi IV DPR RI Tinjau Pompanisasi di Sukoharjo untuk Tingkatkan Produktivitas Beras

: Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi bersama Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto (Titiek) saat meninjau Program Pompanisasi di Sukoharjo pada Rabu (13/11/2024)/Foto : Humas Bapanas


Oleh Farizzy Adhy Rachman, Kamis, 14 November 2024 | 05:48 WIB - Redaktur: Untung S - 322


Jakarta, InfoPublik – Demi mendorong peningkatan produktivitas beras nasional, Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah pada Rabu (13/11/2024). Kunjungan tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto, bersama Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi.

Kunjungan kerja itu berfokus pada pelaksanaan program pompanisasi di Desa Mojorejo, yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian di wilayah tersebut.

"Kami di Komisi IV ingin melihat sejauh mana pelaksanaan program pompanisasi sebagai upaya meningkatkan produktivitas lahan. Kabupaten Sukoharjo kami anggap relevan karena baru-baru ini meraih penghargaan sebagai kabupaten dengan produktivitas tertinggi kedua nasional pada Agustus 2024," ujar wanita yang akrab disapa Titiek dalam keterangan pers yang diterima InfoPublik.

Titiek juga menyampaikan kebanggaannya melihat semangat para petani muda di Sukoharjo. "Petani-petani muda di sini mencapai 18 persen. Mereka bisa menjadi contoh bahwa bertani itu menguntungkan. Dalam setahun, sekarang bisa tiga kali panen, yang berarti pendapatan mereka juga bisa meningkat," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menegaskan dukungan penuh lembaganya terhadap visi swasembada pangan yang dicanangkan Presiden RI, Prabowo Subianto. "Kami siap mendukung visi swasembada pangan ini. Bapanas berperan sebagai penjaga stabilitas harga, dan dengan adanya kelembagaan baru di bawah Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan, diharapkan visi ini dapat terorkestrasi dengan baik," ucapnya.

Arief menekankan pentingnya menjaga harga jual gabah dan beras di tingkat petani agar produktivitas tetap tinggi. Salah satu langkah konkret yang telah dilakukan adalah penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah dan beras, yang dijadikan acuan bagi Perum Bulog dalam menyerap produksi dalam negeri.

"Implementasi HPP ini sangat penting sebagai jaring pengaman harga bagi petani agar tidak ada harga yang jatuh," jelasnya.

Sejak 2022, upaya penyerapan beras oleh Bulog telah menunjukkan peningkatan signifikan. Hingga awal November 2024, Bulog telah berhasil mengamankan stok beras nasional dari hasil panen dalam negeri sebanyak 1,179 juta ton, meningkat dibandingkan dengan capaian tahun-tahun sebelumnya.

Dalam pertemuan ini, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Bagas Windaryatno, berharap agar wilayahnya dapat menjadi kawasan pertanian modern. "Kami memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang besar. Diharapkan ada dukungan dari Komisi IV DPR RI agar Sukoharjo dapat menjadi kawasan pertanian modern yang maju," harapnya.

Windaryanto juga mengajukan permohonan kepada Kepala Bapanas untuk bantuan unit mobil guna meningkatkan pengawasan keamanan pangan di Sukoharjo. Selain dihadiri oleh beberapa anggota Komisi IV DPR RI, kunjungan ini juga dihadiri oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sukoharjo Agus Santoso, Kepala Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Fadjry Djufry, Direktur Utama (Dirut) ID FOOD Sis Apik Wijayanto, dan sejumlah pejabat lainnya.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 5 Desember 2024 | 16:10 WIB
Pemerintah Perkuat Sinergi Jelang Nataru 2024/2025: Stok Pangan Aman, Harga Stabil
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 5 Desember 2024 | 14:37 WIB
Bapanas: Pasokan Pangan Aman dan Cukup Jelang Nataru 2024/2025
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 4 Desember 2024 | 17:55 WIB
Upah Minimum 2025 Naik 6,5 Persen, Berlaku Mulai 1 Januari