- Oleh MC KAB BATANG
- Sabtu, 18 Januari 2025 | 22:23 WIB
: Menaker Yassierli saat menerima kunjungan Ketua Umum Himsataki, Tegap Harjadmo di Kantor Kemnaker, Jakarta pada Senin (9/12/2024)/Foto : Humas Kemnaker
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Senin, 9 Desember 2024 | 23:50 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 214
Jakarta, InfoPublik - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menerima audiensi dari Himpunan Pengusaha Jasa Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (Himsataki).
Pertemuan di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta pada Senin (9/12/2024) tersebut Himsataki mengusulkan program Two and Two yang bertujuan meningkatkan kompetensi Pekerja Migran Indonesia (PMI) melalui pelatihan vokasi sebelum penempatan ke Kerajaan Arab Saudi.
Menaker pun mengapresiasi inisiatif Himsataki yang sejalan dengan upaya pemerintah untuk menekan angka pengangguran melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Menurutnya, kompetensi tenaga kerja merupakan faktor kunci untuk memastikan pekerja Indonesia mampu bersaing di pasar tenaga kerja internasional.
"Tugas kami sebagai pemerintah adalah memastikan bahwa yang bekerja itu kompeten. Kompetensi bukan hanya menjadi bekal bagi pekerja, tetapi juga bagian dari perlindungan terhadap pekerja migran," ujar Yassierli dalam keterangan yang diterima InfoPublik.
Namun, Yassierli juga menegaskan pentingnya dasar hukum yang kuat dalam pelaksanaan program ini. Ia menyebut bahwa Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) akan melakukan kajian mendalam untuk memastikan program Two and Two memenuhi ketentuan hukum yang berlaku. "Payung hukum adalah elemen penting agar program dapat berjalan dengan baik dan memberikan perlindungan optimal kepada semua pihak yang terlibat," tambahnya.
Ketua Umum Himsataki, Tegap Harjadmo, menjelaskan bahwa program Two and Two dirancang sebagai sebuah ekosistem terpadu dalam proses penempatan tenaga kerja. Program ini mencakup tahap perekrutan, pelatihan dan sertifikasi, penempatan, hingga pelindungan bagi pekerja migran.
Tegap menambahkan bahwa program ini memiliki sejumlah tujuan strategis, antara lain mengurangi angka pengangguran, meningkatkan daya saing PMI, membangun harkat dan martabat pekerja, serta menjadikan PMI sebagai aset nasional yang berkontribusi terhadap peningkatan devisa negara.
Melalui program ini, Himsataki berharap dapat menciptakan tenaga kerja migran yang tidak hanya kompeten, tetapi juga mendapatkan pelindungan maksimal selama bekerja di luar negeri. Program ini juga diharapkan mampu memperkuat peran PMI sebagai pilar penting dalam perekonomian nasional.
Pertemuan ini mencerminkan komitmen Kementerian Ketenagakerjaan dan Himsataki untuk terus berkolaborasi dalam membangun SDM berkualitas yang mampu bersaing di tingkat global sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian Indonesia.