- Oleh Eko Budiono
- Jumat, 24 Januari 2025 | 16:33 WIB
: Perajin menyelesaikan pembuatan kerajinan replika hewan berbahan dasar ban bekas di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (30/11/2024). Perajin tersebut memanfaatkan ban bekas untuk dijadikan replika hewan dengan berbagi macam ukuran yang dijual mulai harga Rp150 ribu sampai Rp8 juta melalui media sosial dan memperoleh omset hingga Rp20 juta rupiah per bulan. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya/nz
Oleh Eko Budiono, Selasa, 10 Desember 2024 | 17:05 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 253
Jakarta, InfoPublik - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mendorong pemerintah daerah (pemda), agar menggali sekaligus memanfaatkan berbagai potensi ekonomi kreatif untuk meningkatkan kapasitas fiskal.
Menurutnya, Indonesia memiliki banyak potensi ekonomi kreatif, tapi sedikit pihak yang menyadarinya.
Hal tersebut disampaikan Tito, melalui keterangan resmi, Selasa (10/12/2024).
“Secara pribadi, secara personal, menganggap bahwa, saya bukan ahli, tapi saya merasa bahwa ekonomi kreatif di Indonesia ini potensinya luar biasa, tapi belum tergali,” kata Tito.
Tito menegaskan, bahwa upaya pengembangan ekonomi kreatif merupakan bagian dari Astacita yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Dirinya berharap pemahaman terhadap pentingnya pengembangan ini tak hanya bersifat instruksi dari pemerintah pusat ke daerah. Namun, langkah tersebut harus berangkat dari kesadaran seluruh daerah.
Tito menegaskan, banyak negara yang perekonomiannya tumbuh dengan mengandalkan sektor ekonomi kreatif.
Mereka bisa berkembang meski tak memiliki SDA yang melimpah.
Oleh karena itu, Indonesia juga mampu mengembangkan ekonomi kreatif yang potensinya begitu beragam. Sektor ini juga diyakini dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
“Kita (potensi ekonomi kreatifnya) sangat beragam. Nah, ini yang saya kira perlu kita bangkitkan. Sehingga saya sangat semangat ketika Kementerian Ekonomi Kreatif menjadi kementerian tersendiri,” katanya.
Tito mengimbau, seluruh daerah agar bergerak bersama mendukung pengembangan ekonomi kreatif untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Terlebih, Indonesia memiliki jumlah penduduk yang didominasi oleh usia produktif.
Hal ini menjadi bagian dari modal penting dalam mengembangkan ekonomi kreatif. “Ini betul-betul momentum yang enggak boleh kita sia-siakan,” ujar Tito.
Tito menekankan agar kepala daerah mulai membangun kemauan untuk mengembangkan ekonomi kreatif.
Kemauan itu menjadi kunci penting untuk memulai langkah pengembangan di sektor tersebut.
"Terutama daerah untuk mau paham apa itu ekonomi kreatif dan mau bekerja, mengembangkan ekonomi kreatif dan semua ekosistemnya,” pungkasnya.