Dukung Konservasi Penyu dan Kelestarian Lingkungan, PELNI Lepas 100 Tukik di Pulo Aceh

: Program TJSL kelestarian lingkungan dengan melepas 100 tukik atau anak Penyu di Pantai Lambaro, Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar. Foto : ASDP


Oleh Dian Thenniarti, Jumat, 7 Februari 2025 | 19:22 WIB - Redaktur: Untung S - 119


Jakarta, InfoPublik - PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PELNI (Persero) meresmikan program konservasi penyu dengan melakukan pelepasan 100 tukik atau anak penyu di Pantai Lambaro, Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar yang melibatkan 100 peserta yang berasal dari masyarakat sekitar.

Kepala cabang PELNI Medan, Romadhoni, menyampaikan bahwa program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PELNI tersebut sebagai langkah nyata perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan pesisir, sekaligus mendukung peningkatan populasi penyu yang semakin berkurang akibat perburuan dan degradasi lingkungan.

"PELNI tidak hanya berfokus pada layanan transportasi, tetapi juga memiliki tanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dengan adanya program konservasi ini, kami berharap dapat berkontribusi dalam menjaga populasi penyu yang semakin berkurang, serta mengajak masyarakat untuk bersama-sama melindungi ekosistem laut," ujarnya pada Jumat (7/2/2025).

Selain pelepasan tukik, pada kesempatan itu PELNI juga memberikan perlengkapan patroli kepada komunitas lokal yang bertugas menjaga habitat penyu dari ancaman perburuan dan kerusakan ekosistem.

Dengan begitu diharapkan dapat mendukung upaya konservasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan.

Tak lupa, acara itu juga diisi dengan sesi edukasi konservasi lingkungan kepada masyarakat dan anak-anak sekolah di sekitar Pulo Aceh. Para peserta diberikan pemahaman mengenai pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem laut serta langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk membantu melindungi habitat penyu.

"Program konservasi ini tidak hanya berfokus pada pelestarian lingkungan, tetapi juga memiliki potensi untuk memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar," kata Romadhoni.

Dengan adanya kawasan konservasi yang terjaga, peluang untuk mengembangkan sektor ekowisata semakin terbuka, sehingga dapat menciptakan sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat setempat.

"Selain memberikan dampak positif bagi lingkungan, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar melalui ekowisata berbasis konservasi. Kami berharap masyarakat dapat ikut serta dalam menjaga dan memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan," tambah Romadhoni.

Dengan adanya sinergi antara perusahaan, komunitas, dan masyarakat, diharapkan program ini dapat berjalan secara berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan ekosistem laut di Pulo Aceh.

"PELNI berkomitmen untuk terus menjalankan program-program TJSL yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar, serta menjadi contoh perusahaan yang bertanggung jawab dalam menjaga kelestarian alam dan mendukung pembangunan berkelanjutan," tutupnya.

Sebagai informasi, seluruh program TJSL PELNI mengacu pada pilar SDG's atau Sustainable Development Goals yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa dan telah diadopsi oleh Kementerian BUMN ke dalam program TJSL di seluruh perusahaan BUMN. Selain sosial, pilar TJSL PELNI disusun atas pilar ekonomi, lingkungan, dan tata kelola hukum.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Dian Thenniarti
  • Rabu, 26 Maret 2025 | 11:52 WIB
Menhub Imbau Pemudik Waspadai Cuaca Ekstrem Jelang Lebaran 2025
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Selasa, 25 Maret 2025 | 21:46 WIB
AirNav Indonesia Pastikan Kelancaran Penerbangan saat Mudik Lebaran 2025
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Selasa, 25 Maret 2025 | 20:05 WIB
Mudik Bersama BUMN 2025, AirNav Indonesia Berangkatkan 3 Ribu Pemudik