Investasi Tumbuh Positif di Tengah Gejolak Global, Capai Rp465,2 Triliun di Awal 2025

: Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani, dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan I 2025, Selasa (29/4/2025). Foto: Dok. Biro Protokol dan Hubungan Masyarakat Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM


Oleh Untung Sutomo, Selasa, 29 April 2025 | 21:23 WIB - Redaktur: Untung S - 332


Jakarta, InfoPublik – Di tengah gejolak ekonomi global yang dipicu ketegangan geopolitik dan perlambatan perdagangan internasional, Indonesia justru mencatatkan pertumbuhan investasi yang menggembirakan.

Realisasi investasi pada Triwulan I 2025 mencapai Rp465,2 triliun, naik 2,7 persen dibandingkan Triwulan IV 2024 dan melonjak 15,9 persen secara tahunan (year-on-year). Angka itu telah memenuhi 24,4 persen dari target investasi sepanjang 2025 sebesar Rp1.905,6 triliun.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani, menyatakan capaian ini mencerminkan ketahanan ekonomi nasional sekaligus keberhasilan strategi pemerintah dalam menjaga iklim investasi. 

"Tren pertumbuhan investasi sangat positif, dengan kenaikan 15,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek jangka panjang Indonesia," ujarnya dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan I 2025, Selasa (29/4/2025).

Penciptaan Lapangan Kerja

Pertumbuhan investasi tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menyerap 594.104 tenaga kerja langsung, meningkat 8,5 persen dibandingkan Triwulan I 2024. Sektor manufaktur menjadi penyumbang terbesar dengan realisasi Rp67,3 triliun, diikuti transportasi dan telekomunikasi (Rp66,5 triliun), serta pertambangan (Rp48,6 triliun).

Pemerataan pembangunan semakin terlihat dengan kontribusi investasi luar Pulau Jawa yang mencapai Rp235,9 triliun (50,7 persen), sedikit lebih tinggi dibandingkan Jawa (Rp229,3 triliun atau 49,3 persen). Provinsi Sulawesi Tengah menjadi salah satu lokomotif pertumbuhan dengan realisasi Rp32,7 triliun, menempatkannya di lima besar bersama DKI Jakarta (Rp69,8 triliun) dan Jawa Barat (Rp68,5 triliun).

Hilirisasi Sumber Daya Alam Jadi Pilar Utama

Program hilirisasi sumber daya alam terus menjadi pendorong utama investasi, dengan realisasi mencapai Rp136,3 triliun (29,3 persen dari total). Sektor mineral berkontribusi terbesar (Rp97,60 triliun), diikuti perkebunan dan kehutanan (Rp31,12 triliun), serta minyak dan gas bumi (Rp6,55 triliun).

Meski terjadi ketegangan perdagangan global, seperti kenaikan tarif impor AS, arus investasi ke Indonesia tetap stabil. Penanaman Modal Asing (PMA) menyumbang Rp230,4 triliun (49,5 persen), dengan Singapura sebagai investor terbesar (US$4,6 miliar). Sementara itu, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp234,8 triliun (50,5 persen).

Optimisme Menuju Target 2025

Pemerintah menargetkan realisasi investasi tahun 2025 sebesar Rp1.905,6 triliun untuk mendukung pertumbuhan ekonomi 5,3 persen. "Dengan reformasi struktural dan iklim investasi yang semakin baik, Indonesia optimistis mempertahankan momentum ini," tegas Rosan.

Pencapaian itu membuktikan bahwa strategi hilirisasi, pemerataan pembangunan, dan penciptaan lapangan kerja mampu menjadi fondasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Ismadi Amrin
  • Rabu, 18 Juni 2025 | 15:45 WIB
BI Prakirakan Pertumbuhan Ekonomi 2025 dalam Kisaran 4,6-5,4 Persen
  • Oleh Ismadi Amrin
  • Rabu, 18 Juni 2025 | 15:38 WIB
BI Pertahankan BI Rate di Level 5,5 Persen
  • Oleh Ismadi Amrin
  • Sabtu, 14 Juni 2025 | 07:09 WIB
Pembangunan Infrastruktur: Fondasi Kemajuan Bangsa
  • Oleh Eko Budiono
  • Kamis, 5 Juni 2025 | 15:48 WIB
Menlu RI Ingin Peningkatan Nilai Perdagangan dengan Oman
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Rabu, 4 Juni 2025 | 15:29 WIB
APBD Lumajang 2024 Tembus 101 Persen, Ekonomi Terus Tumbuh