Sri Paus Fransiskus di Istiqlal: Pesan Toleransi dan Perdamaian Antar-Umat Beragama

: Sri Paus Fransiskus saat menyapa para pengunjung yang menghadiri Terowongan Silaturahmi di Masjid Istiqlal, Jakarta pada Kamis (5/9/2024)/Foto : Humas Masjid Istiqlal


Oleh Farizzy Adhy Rachman, Kamis, 5 September 2024 | 17:36 WIB - Redaktur: Untung S - 422


Jakarta, InfoPublik – Sri Paus Fransiskus, pemimpin Negara Vatikan sekaligus pemimpin Gereja Katolik sedunia, menghadiri pertemuan tokoh lintas agama yang digelar di halaman Masjid Istiqlal, Jakarta pada Kamis (5/9/2024). Dalam pidatonya, Paus Fransiskus menyampaikan pesan penting bagi masyarakat Indonesia tentang pentingnya menjaga toleransi dan kehidupan rukun antar umat beragama sebagai upaya untuk menjaga perdamaian dunia.

"Saya berharap komunitas-komunitas kita dapat semakin terbuka bagi dialog antar umat beragama dan menjadi simbol kehidupan bersama yang damai, mencirikan Indonesia," ujar Paus Fransiskus sebagaimana dikutip dari Humas Masjid Istiqlal.

Dalam kunjungannya ke Terowongan Silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral di Plaza Al-Fattah, Paus Fransiskus mengingatkan pentingnya saling mendukung antar umat beragama dalam perjalanan menuju terang. Terowongan ini menjadi simbol kuat persaudaraan lintas agama di Indonesia.

"Sebagai umat beragama, kita perlu saling membantu untuk melewati 'terowongan' menuju terang. Di akhir perjalanan, kita akan mampu mengenal saudara dan saudari yang berjalan di samping kita, dan kita bisa saling mendukung satu sama lain," jelas Paus.

Persaudaraan di Tengah Ancaman dan Masa Sulit

Menanggapi tanda-tanda ancaman dan masa-masa gelap yang mungkin terjadi, Paus Fransiskus mengajak seluruh umat untuk mempererat persaudaraan dengan saling menghargai identitas satu sama lain. "Kita harus menyambut yang lain dengan persahabatan, membawa mereka dalam perjalanan menuju terang bersama," tambahnya.

Mendampingi Paus Fransiskus dalam kunjungan tersebut, Imam Besar Masjid Istiqlal KH. Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa Masjid Istiqlal bukan hanya rumah ibadah untuk umat Islam, tetapi juga rumah besar bagi kemanusiaan.

"Sejak saya menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal, saya selalu menegaskan bahwa Masjid Istiqlal bukan hanya rumah ibadah bagi umat Islam, tetapi juga rumah besar bagi kemanusiaan," ujar Nasaruddin. Ia menambahkan bahwa prinsip humanity is only one dipegang teguh di Masjid Istiqlal, yang berarti siapapun diperbolehkan masuk dan menikmati manfaat dari masjid ini, tentunya dengan menghormati ketentuan dan adab yang berlaku di lingkungan masjid.

Kunjungan Paus Fransiskus ini mengukuhkan pentingnya dialog lintas agama dan menggarisbawahi peran Indonesia sebagai contoh harmoni antar umat beragama di dunia.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Senin, 23 September 2024 | 10:08 WIB
BNPT Tingkatkan Wawasan Kebangsaan Mitra Deradikalisasi di Sumut
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Jumat, 20 September 2024 | 22:12 WIB
Kontingen PON XXI Terkesan Toleransi dan Keramahan Masyarakat Aceh
  • Oleh MC KAB BARITO KUALA
  • Jumat, 20 September 2024 | 15:46 WIB
Dinansyah Pesan Damai dan Harmonis Senantiasa Terpelihara
  • Oleh MC KAB BELU
  • Jumat, 13 September 2024 | 16:19 WIB
Bupati Belu Pantau Pelintas Batas ke Negara Timor Leste
  • Oleh Untung Sutomo
  • Selasa, 10 September 2024 | 11:26 WIB
KWI Ucapkan Terima Kasih ke Pemerintah atas Suksesnya Kunjungan Paus Fransiskus
  • Oleh Fatkhurrohim
  • Senin, 9 September 2024 | 16:31 WIB
Menko Marves Serahkan Bibit Mangrove yang Diberkati Paus Fransiskus di Bali