- Oleh Eko Budiono
- Kamis, 14 November 2024 | 12:50 WIB
: Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Yusharto Huntoyungo. Foto: Kemendagri
Oleh Eko Budiono, Jumat, 6 September 2024 | 15:18 WIB - Redaktur: Untung S - 282
Jakarta, InfoPublik – Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Yusharto Huntoyungo, menekankan pentingnya keterlibatan asosiasi profesi dan masyarakat dalam memperluas inovasi di Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Menurutnya, keterlibatan aktor-aktor ini sangat diperlukan agar inovasi tidak terbatas hanya pada lingkup internal pemerintahan.
"Inovasi itu harus disebarluaskan. Kenapa masih banyak inovasi belum melibatkan aktor lain? Karena jika inovasi hanya disosialisasikan di lingkup OPD (organisasi perangkat daerah) terkait, manfaatnya tidak akan maksimal," ujar Yusharto dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (6/9/2024).
Pernyataan tersebut disampaikan Yusharto saat kunjungan kerjanya ke Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapplitbangda) di Kota Masohi, Maluku, Kamis (5/9/2024). Ia menegaskan bahwa baik asosiasi profesi seperti ikatan guru, petani, peternak, maupun komunitas lokal, merupakan mitra strategis yang berperan penting dalam penyebaran inovasi di daerah.
Menurut Yusharto, pelibatan masyarakat dalam inovasi daerah tidak hanya memperluas penyebaran inovasi tetapi juga meningkatkan kualitas pelayanan publik. Hal itu pada akhirnya akan memperkuat kapasitas daerah dalam menghadapi tantangan pembangunan.
"Asosiasi profesi dan masyarakat perlu memahami jenis inovasi yang ada dan dapat berperan sebagai mitra dalam mengembangkan inovasi di masa mendatang," jelas Yusharto.
Selain melibatkan asosiasi profesi dan masyarakat, Yusharto juga mengajak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tengah untuk memanfaatkan teknologi, khususnya media sosial, guna menyebarluaskan inovasi secara lebih efektif. "Dengan memanfaatkan media sosial, inovasi yang dikembangkan oleh pemerintah daerah dapat lebih mudah diakses oleh masyarakat luas dan diadopsi oleh berbagai pihak," tambahnya.
Pemanfaatan teknologi dianggap sebagai langkah strategis dalam mendukung pengembangan ekosistem inovasi yang lebih inklusif dan modern.
Selain itu, Yusharto juga menyoroti pentingnya replikasi inovasi di Kabupaten Maluku Tengah. Menurutnya, masih sedikit inovasi yang berhasil direplikasi di daerah tersebut, padahal potensi untuk pengembangan lebih lanjut sangat besar.
"Oleh karena itu, kami berharap Pemkab Maluku Tengah segera membentuk forum replikasi inovasi guna mendukung pembentukan ekosistem inovasi yang lebih baik," kata Yusharto.
Dengan adanya forum tersebut, inovasi yang telah terbukti berhasil dapat diimplementasikan di berbagai sektor dan wilayah lain, sehingga dampak positifnya dapat dirasakan lebih luas.