Kemenpora Evaluasi Potensi Atlet Disabilitas untuk Paralimpiade 2028

: Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo sambut kedatangan Atlet Paralimpiade Paris 2024. /Foto Andre/Humas Kemenpora


Oleh Wandi, Rabu, 11 September 2024 | 16:51 WIB - Redaktur: Untung S - 174


Jakarta, InfoPublik – Prestasi gemilang yang ditorehkan Kontingen Indonesia dalam Paralimpiade 2024 di Paris akan menjadi bahan evaluasi penting bagi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia. Evaluasi itu akan berfokus pada pemetaan potensi atlet penyandang disabilitas sebagai persiapan menuju Paralimpiade berikutnya.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Dito Ariotedjo, saat menjemput kedatangan Kontingen Paralimpiade Indonesia, Selasa (10/9/2024), ketika menjawab pertanyaan media mengenai pengembangan cabang olahraga (cabor) yang berpartisipasi dalam Paralimpiade.

“Pastinya kami akan melakukan identifikasi bersama tim pakar Kemenpora dan NPC. Hari ini kita sudah membuktikan, atlet boccia Indonesia yang baru pertama kali tampil di Paralimpiade berhasil meraih medali,” jelas Menpora Dito, dilansir dari Kemenpora.go.id.

Menpora menyatakan bahwa potensi-potensi seperti ini akan diidentifikasi lebih lanjut dalam roadmap untuk ajang paralimpiade dari 2024 hingga 2028. Ia menekankan pentingnya memetakan cabang olahraga yang harus diperkuat, terutama menuju ASEAN Para Games dan Asian Para Games yang akan menjadi langkah persiapan menuju Paralimpiade 2028.

“Ke depan kita akan berfokus pada ASEAN Para Games dan Asian Para Games sebagai persiapan menuju Paralimpiade 2028. Kami akan mengidentifikasi cabang-cabang olahraga yang harus diperkuat,” tambah Menpora Dito.

Selain cabang olahraga yang sudah menyumbangkan emas pada Paralimpiade 2024, Menpora juga melihat potensi besar di cabang lain seperti balap sepeda dan angkat berat, serta cabang olahraga difabel lainnya. Kemenpora bersama NPC (National Paralympic Committee) juga terus mengembangkan olahraga seperti bola basket kursi roda.

“Potensi-potensi atlet beserta cabang olahraga akan diidentifikasi, dan yang memiliki potensi terbesar akan menjadi fokus utama, mulai dari program visi hingga pencarian talenta atlet,” lanjut Menpora Dito.

Identifikasi ini akan dimaksimalkan dengan pembinaan melalui Training Center Karanganyar. Dengan pendekatan ini, Menpora optimistis prestasi Indonesia di Paralimpiade mendatang bisa lebih besar dan masif.

“Ini juga membuka kesempatan bagi seluruh penyandang disabilitas di Indonesia, menunjukkan bahwa mereka bisa mengukir sejarah dan membanggakan negara melalui Paralimpiade,” ujar Menpora Dito.

Sementara itu, Chef de Mission (CdM) Kontingen Paralimpiade Indonesia, Reda Manthovani, menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan olahraga Paralimpiade. Dengan jumlah penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 20 juta jiwa, potensi untuk menemukan bibit-bibit atlet baru sangat besar.

“Jumlah ini bisa menjadi sumber bibit-bibit potensial dan sekaligus meningkatkan semangat di kalangan teman-teman disabilitas,” kata CdM Reda.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Sabtu, 12 Oktober 2024 | 18:04 WIB
Sejumlah Artis dan Pesohor Akan Meriahkan Gorontalo Half Marathon 2024
  • Oleh Eko Budiono
  • Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:47 WIB
Kemenpora Terapkan Skala Prioritas untuk Pembinaan Atlet
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 10 Oktober 2024 | 21:29 WIB
PEPARNAS XVII: Ajang Penggalian Potensi Atlet Difabel untuk Multievent Internasional