Kemendikbudristek Alokasikan Tambahan Anggaran Rp10,4 Triliun untuk Kesejahteraan Guru, Dosen, dan Sarana Pendidikan

: Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim (Foto: Dok Kemendikbudristek)


Oleh Pasha Yudha Ernowo, Kamis, 12 September 2024 | 21:06 WIB - Redaktur: Untung S - 199


Jakarta, InfoPublik – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menegaskan bahwa tambahan anggaran sebesar Rp10,4 triliun untuk Tahun Anggaran 2025 akan difokuskan pada peningkatan kesejahteraan guru dan dosen. Hal ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional.

"Tambahan anggaran ini akan digunakan untuk mendukung program prioritas Kemendikbudristek, termasuk tunjangan dan sertifikasi bagi guru dan dosen," ujar Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Kamis (12/9/2024).

Menurut Nadiem, alokasi tambahan anggaran ini akan mencakup peningkatan tunjangan profesi dan sertifikasi guru serta Tunjangan Profesi Dosen (TPD). Selain itu, revitalisasi sarana dan prasarana pendidikan, serta Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN), juga menjadi prioritas.

"Revitalisasi sarana dan prasarana perguruan tinggi dan BOPTN akan mengurangi tekanan terhadap peningkatan UKT, sehingga kualitas universitas bisa ditingkatkan tanpa membebani mahasiswa," tambah Nadiem.

Suharti, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, merinci tambahan anggaran sebesar Rp10,4 triliun yang dialokasikan untuk berbagai program prioritas, termasuk:

  1. Program Sekolah Unggulan: Menargetkan empat sekolah dengan total alokasi sebesar Rp2 triliun.

  2. Tunjangan Profesi Guru (TPG) Non PNS dan Pendidikan Profesi Guru (PPG): Dengan alokasi Rp3,79 triliun untuk 185.096 penerima TPG Non PNS dan 503.171 peserta PPG.

  3. Tunjangan Profesi Dosen (TPD) dan Sarana Prasarana PTN: Dengan total alokasi Rp3,36 triliun, yang menyasar 39.079 dosen dan 76 perguruan tinggi.

  4. Sarana Prasarana Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) dan Teaching Factory SMK: Total alokasi Rp1,25 triliun untuk 49 perguruan tinggi vokasi dan 1.045 SMK.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, dari Fraksi Golkar, menyambut baik tambahan anggaran ini dan menilai bahwa Kemendikbudristek telah menunjukkan inovasi melalui kebijakan Merdeka Belajar.

"Kemendikbudristek harus memastikan bahwa usulan-usulan program prioritas yang belum tercakup dalam pagu anggaran saat ini dapat diusulkan pada perubahan anggaran berikutnya," ujar Hetifah.

Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP, Putra Nababan, juga menyampaikan apresiasinya atas langkah-langkah detail yang diambil Kemendikbudristek. "Kami mendukung alokasi anggaran ini yang difokuskan pada kesejahteraan guru, dosen, dan peningkatan sarana pendidikan," jelasnya.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Selasa, 8 Oktober 2024 | 22:26 WIB
Prancis Tingkatkan Pendidikan Vokasi Kuliner di Indonesia melalui Program ToT
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Selasa, 8 Oktober 2024 | 22:23 WIB
Kolaborasi Indonesia-Prancis Tingkatkan Kompetensi Pengajar Vokasi Kuliner
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Jumat, 4 Oktober 2024 | 18:09 WIB
Kolaborasi Kementerian, 720 Sekolah Dapat Penghargaan Adiwiyata 2024