- Oleh Wahyu Sudoyo
- Minggu, 13 Oktober 2024 | 20:45 WIB
: Menkominfo Budi Arie Setiadi (tengah) menyaksikan penandatanganan MoU antara Ditjen SDPPI dengan WANTRII (Humas Kominfo)
Oleh Wahyu Sudoyo, Kamis, 12 September 2024 | 22:08 WIB - Redaktur: Untung S - 209
Jakarta, InfoPublik – Indonesia telah memasuki babak baru dalam transformasi digital, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian bangsa. Hal itu ditandai dengan tingginya angka melek internet serta Indeks Kesiapan Jaringan Telekomunikasi Indonesia yang menempati peringkat ke-11 di kawasan Asia Pasifik.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, menyampaikan hal tersebut dalam acara Digital Nation Summit 2024 di Jakarta, pada Kamis (12/9/2024).
"Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah mencatat kemajuan signifikan dalam dunia digital. Transformasi digital ini menjanjikan masa depan yang cerah bagi perekonomian nasional," kata Menkominfo.
Menkominfo Budi Arie menekankan bahwa digitalisasi memiliki potensi besar untuk meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas, terutama di sektor kunci seperti manufaktur dan pertambangan.
Untuk mendukung hal ini, pemerintah berkomitmen untuk memastikan akses internet yang lebih cepat dan merata, melalui penggelaran kabel serat optik dan koneksi satelit guna mengatasi kesenjangan digital di seluruh wilayah Indonesia.
"Indeks Kesiapan Jaringan Telekomunikasi mencerminkan kemajuan dalam penyebaran jaringan seluler 2G dan 4G yang telah menjangkau berbagai daerah di Indonesia," tuturnya.
Budi Arie menambahkan, Kementerian Kominfo berkomitmen untuk mewujudkan transformasi digital dan mencapai Visi Indonesia Digital 2045. Ini dilakukan dengan mendorong seluruh masyarakat untuk terlibat aktif dalam pengembangan infrastruktur digital dan keterampilan digital.
"Dengan peran serta aktif masyarakat, kita dapat memposisikan Indonesia sebagai negara manufaktur dan pertambangan yang kompetitif di tingkat global," ungkap Menkominfo.
Dia berharap Digital Nation Summit 2024 akan menjadi momentum eksplorasi potensi transformasi digital dalam sektor-sektor tersebut, serta mengajak semua pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam diskusi yang konstruktif dan berarti.
"Bersama-sama, kita dapat memastikan bahwa industri manufaktur dan pertambangan Indonesia menjadi yang terdepan dalam kemajuan teknologi dan pembangunan berkelanjutan," tutup Budi Arie Setiadi.
Sebagai informasi, Digital Nation Summit 2024 secara khusus membahas masa depan transformasi digital di sektor manufaktur dan pertambangan.
Turut hadir dalam acara tersebut adalah Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Ismail, serta sejumlah pemimpin industri lainnya, termasuk Julian Gorman dari GSMA APAC, Tony Wijaya dari Smartfren, dan Indra Mardiatna dari Telkomsel.