Mahasiswi UIN Jakarta Ikut Penelitian Virus Dengue di Malaysia, Fokus pada Inhibitor Potensial

: Dua Mahasiswa Fikes UIN Jakarta siap kontribusi pada Riset Virus Dengue di Malaya University/ foto: Humas UIN Jakarta


Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Selasa, 1 Oktober 2024 | 17:27 WIB - Redaktur: Untung S - 282


Jakarta, InfoPublik – Dua mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Amanda Farras Wijdhan dan Hening Nada Syaffana, dipercaya turut serta dalam proyek penelitian tentang virus dengue di Malaysia. Keduanya terlibat dalam riset  di Fakultas Farmasi, Universitas Malaya, Malaysia, selama 2 pekan, terhitung sejak 23 September sampai 4 Oktober 2024, melalui skema program student mobility.

Dalam program itu, kedua mahasiswi Program Studi Farmasi Fikes UIN Jakarta  berpartisipasi dalam proyek penelitian terkait virus dengue sebagai salahsatu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di wilayah tropis dan subtropis, khususnya di negara-negara Kawasan Asia. Proyek riset sendiri berfokus pada penemuan in silico guna menentukan inhibitor potensial terhadap protease serin NS2B/NS3 dan polymerase NS5 DENV-2 dengan menggunakan skrining virtual.

Dalam partisipasinya, riset yang dilakukan Amanda menyoroti pentingnya enzim NS2B/NS3 serine protease, sedangkan riset Hening berfokus pada NS5 yang diketahui memainkan peran sentral dalam replikasi virus dengue. Dalam proyek ini, keduanya melakukan skrining virtual guna menentukan inhibitor potensial terhadap protease serin NS3 DENV-2 yang diharapkan dapat menghambat replikasi virus dan mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut.

Sementara itu, pemilihan topik riset tentang Virus dengue di Universitas Malaya didasarkan pada posisi perguruan tinggi ini yang telah banyak melakukan riset virus dengue di Asia sebagai salah satu area endemik terbesar untuk penyakit tersebut. Selain itu, munculnya endemik virus Monkeypox baru-baru ini semakin meningkatkan urgensi penelitian antivirus dalam rangka mencegah potensi pandemi baru di wilayah tropis.

Kegiatan penelitian mereka sendiri dimulai dengan briefing bersama Dr. Heh Choon Han, seorang pakar di Fakultas Farmasi Universitas Malaya. Selanjutnya, keduanya melakukan diskusi proposal dengan dua supervisor utama, yaitu Dr. Ng Chean Hui dan Dr. Asfarina Binti Amir Hassan, yang sekaligus memberikan bimbingan tentang metode penelitian.

Diketahui, virus dengue merupakan salah satu masalah kesehatan utama di Asia dan penelitian terkait penemuan obat atau terapi yang efektif sangat dibutuhkan. Proyek ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap pengembangan pengobatan yang lebih efektif guna menekan replikasi virus dengue, yang selama ini menjadi penyebab tinggi angka morbiditas dan mortalitas, terutama di kalangan anak-anak.

Selain itu, dengan adanya peningkatan kasus Monkeypox, penelitian tentang penyakit yang bersifat endemik, seperti dengue, semakin krusial. Pencegahan potensi pandemi di masa depan harus menjadi prioritas bagi para ilmuwan dan praktisi kesehatan global, dan penelitian ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menghadapi tantangan tersebut.

Menurut penanggung jawab kegiatan student mobility, Dr. Ns. Uswatun Khasanah, MNS Program student mobility tidak hanya memberikan mahasiswa-mahasiwi UIN Jakarta kesempatan untuk belajar tentang teknik penelitian mutakhir, tetapi juga untuk membangun jaringan internasional yang kuat.

“Dan tentunya Pengalaman bekerja bersama para peneliti dari Universitas Malaya memberikan wawasan baru yang akan sangat berguna ketika kembali ke Indonesia,” ujar Uswatun dikutip dari siaran pers Humas UIN Jakarta pada Selasa (1/10/2024).

Terpisah, Dekan Fikes UIN Jakarta, Prof. Dr. apt. Zilhadia M.Si., menyampaikan apresiasinya terhadap kontribusi dua mahasiswinya dalam penelitian di Universitas Malaya.

“Keterlibatan kedua mahasiswi dalam riset virus dengue di Universitas Malaya merupakan pencapaian yang sangat membanggakan. Ini menunjukkan bahwa mahasiswa-mahaiswi Fikes UIN Jakarta tidak hanya mampu bersaing di tingkat nasional, tetapi juga di kancah internasional,” ujar Zilhadia.

Menurutnya, pengalaman riset itu akan memperkuat kapasitas mereka sebagai peneliti muda dan tentunya akan membawa dampak positif dalam pengembangan ilmu kesehatan. “Khususnya dalam penanganan penyakit tropis seperti dengue," imbuhnya.

Sebagai informasi, Fikes merupakan salahsatu dari 12 Fakultas dan 1 Sekolah Pascasarjana di UIN Jakarta, Di jenjang sarjana, Fikes menawarkan tiga program studi yaitu Program Studi Kesehatan Masyarakat, Program Studi Farmasi, Program Studi Ilmu Keperawatan. Sedang di jenjang profesi, Fikes memiliki Program Profesi Ners merupakan dan Program Profesi Apoteker.

Untuk akreditasi, seluruh program profesi dan sarjana Fikes UIN Jakarta memiliki akreditasi tinggi. Program Profesi Ners dan Program Profeso Apoteker masing-masing berakreditasi A dan Baik Sekali seperti dituangkan dalam SK 0407/LAM-PTKes/Akr/Pro/V/2023. Lalu, Program Studi Kesehatan Masyarakat berakreditasi Unggul, Program Studi Farmasi berakreditasi Baik Sekali, dan Program Studi Ilmu Keperawatan berakreditasi A.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Rabu, 4 Desember 2024 | 14:02 WIB
Tingkatkan Integritas dan Transparansi, Kemenag Gelar Integrity Festival 2024
  • Oleh Wandi
  • Senin, 2 Desember 2024 | 23:35 WIB
Pengawasan Rutin Kemenag Kunci Jaga Citra Mulia Pesantren